Inggris Diminta segera Mengekstradisi Thaksin

Inggris Diminta segera Mengekstradisi Thaksin
Inggris Diminta segera Mengekstradisi Thaksin
Dan begitu mendengar putusan kemarin, kepada Reuters yang mewawancarainya via telepon, Thaksin kembali menegaskan bahwa kasus yang menimpanya penuh motivasi politik. “Saya sudah diberi tahu hasilnya. Saya sejak lama sudah menyangka pasti keputusannya akan begini,’’ katanya.

Thaksin menyangkal laporan media-media Inggris bahwa dia kini tengah meminta suaka politik kepada pemerintah tempatnya mengasingkan diri itu. Namun Ketua jaksa penuntut kasus ini mengatakan bahwa dia ingin agar Inggris secepatnya mengekstradisi Thaksin ke kampung halamannya guna menjalani hukuman. Tapi, hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pemerintah Inggris terhadap permintaan ekstradisi itu.

Skandal tanah yang membawa Thaksin ke penjara itu bermula ketika Pojaman membeli tanah seluas 13 hektar di kawasan utama Bangkok pada 2003 seharga 772 juta baht (sekitar Rp 217,28 miliar). Tanah itu dibeli dari Dana Pembangunan Lembaga Keuangan (FIDF). FIDF—semacam Badan Penyehatan Perbankan Nasional di Indonesia—adalah badan yang dibentuk pemerintah Thailand untuk menalangi bank yang terbelit utang semasa krisis moneter 1997.

Sementara itu, pemerintahan PM Somchai Wongsawat kini tengah lumpuh oleh maraknya gelombang protes dari PAD (People Alliance for Democracy). Wisma Negara—tempat PM Thailand berkantor—masih diduduki oleh para demonstran. Mereka teguh menuntu Somchai mundur dan personil struktur pemerintahan bebas dari yang berbau Thaksin. (Rtr/BBC/ape/ttg)


BANGKOK – Thaksin Shinawatra akhirnya resmi berstatus narapidana. Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand yang kini bermukim di Inggris itu diputus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News