Inggris Ingin Balas Dendam, 31 Kopassusnya Malah Kena Bantai

Inggris Ingin Balas Dendam, 31 Kopassusnya Malah Kena Bantai
Nazi dan SAS

Karena itulah, SAS berang. Mayor Bill Barkworth lantas memimpin sejumlah pasukan untuk menangkapi para penjahat perang tersebut. Komandan Operasi Loyton Kolonel Brian Franks menyebut pembentukan unit khusus yang sangat rahasia itu adalah bagian dari tanggung jawab mereka. “Untuk mereka yang tewas dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Franks seperti dikutip di Daily Mail.

Jadilah Mayor Bill Barkworth memimpin pasukan rahasia tersebut untuk balas dendam kepada pasukan Nazi. Barkworth yang memimpin pasukan berhasil menangkap sejumlah perwira tinggi anak buah Adolf Hitler. 

Pergerakan pasukan Barkworth dimulai dengan menyelidiki nasib 31 tentara SAS. Apakah mereka benar-benar dibunuh? 

Mereka mendatangi penduduk lokal di Pegunungan Vosges, Prancis Timur. Pola kerja mereka mirip detektif. Mereka mengumpulkan informasi dari saksi mata dan sejumlah barang bukti. Penduduk sangat membantu. Mereka ditunjukkan beberapa pemakaman massal tak bertuan di sekitar kawasan tersebut.

Dengan mencocokan nama di kalung (dog tags), susunan gigi, dan lokasi penerjunan pasukan, unit rahasia tersebut sampai pada kesimpulan utama: 31 pasukan tewas di tangan Nazi. 

Mereka langsung bergerak menangkapi para perwira Nazi. Para penjahat perang itu dibawa ke markas mereka di Villa Degler, Vosges, untuk diinterogasi. 

Salah satunya adalah Peter Straub. Dia adalah salah satu komandan Gestapo, unit pasukan Nazi yang sangat kejam. Dia yang menginstruksikan untuk menggantung tentara Inggris agar mati pelan-pelan. Selama interogasi dia diminta untuk terus berlutut. “Seperti binatang, mereka tidak pantas berdiri,” kata Barkworth. 

Beberapa perwira Gestapo yang berhasil ditangkap Barkworth adalah Lt Heinrich Neuschwanger dan Hans Ernst. Para perwira tersebut kemudian diserahkan ke otoritas Sekutu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (isk)


Di tengah keruntuhan Nazi pada 1945, dunia Barat mulai mengarahkan perhatiannya kepada pembentukan negara persatuan komunis bernama Uni Sovyet.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News