Inggris Jatuhkan Sanksi kepada Rusia, Pembalasan Putin Tak Kalah Sadis
jpnn.com, MOSCOW - Rezim Vladimir Putin mulai membalas sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara sekutu lainnya setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Dilansir Daily Mail, Jumat (25/2), otoritas penerbangan sipil Rusia telah melarang penerbangan Inggris masuk wilayah udara negara tersebut sebagai pembalasan atas larangan terhadap Aeroflot.
Langkah ini memiliki implikasi cukup serius bagi aktivitas penerbangan dari Inggris ke Asia dan sebaliknya, meski banyak maskapai, termasuk British Airways sudah lebih dulu menghindari wilayah udara negara itu.
Keputusan Kremlin datang setelah Departemen Transportasi Inggris mengumumkan larangan bagi pesawat komersial dan sipil Rusia dari langit Inggris dari tengah malam tadi malam.
Otoritas penerbangan Rusia mengatakan hari ini: 'Pembatasan diberlakukan pada penggunaan wilayah udara Rusia untuk penerbangan pesawat yang dimiliki, disewa atau dioperasikan oleh organisasi yang terkait atau terdaftar di Inggris.'
Larangan itu berlaku mulai pukul 11:00 waktu Moskow (8:00 GMT), dan berlaku juga untuk penerbangan yang transit melalui wilayah udara Rusia.
Menjelaskan besarnya dampak langkah tersebut, analis penerbangan Alex Macheras menulis di Twitter bahwa penerbangan Inggris mengandalkan wilayah udara Rusia untuk penerbangan ke Timur Jauh, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan China.
"Ke depan akan ada rerouting mahal & waktu penerbangan ekstra untuk maskapai karena pesawat sekarang akan menyusuri jalur selatan, melintasi Timur Tengah."
Rezim Vladimir Putin tentu tak pasrah begitu saja sementara Inggris dan sekutunya menghantam Rusia dengan gelombang sanksi ekonomi
- NIPPON PAINT Bersama PPI Curug Hadirkan Aviation Discovery Day
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- BBN Airlines Melayani 3 Rute Penerbangan Domestik
- Pertamina, SGI, dan Bell Textron Tingkatkan Penggunaan SAF untuk Dekarbonisasi Helikopter