Inggris Kembali Usir Dua Diplomat Libya
Di Roma, LCG Bahas Dana Bantuan bagi Anti-Khadafi
Jumat, 06 Mei 2011 – 21:49 WIB

Inggris Kembali Usir Dua Diplomat Libya
"Kami terus memantau perkembangan. Status Kedutaan Libya di Inggris beserta seluruh staf pendukungnya juga masih berada dalam pengawasan ketat pemerintah," terang Hague. Seperti halnya Jelban, dua diplomat yang harus angkat kaki dari Inggris pada 11 Mei itu di-personanon grata-kan. Pemerintah Inggris tidak mengharapkan mereka bertiga kembali ke negeri Ratu Elizabeth II tersebut.
Sejatinya, sejak revolusi bergolak di Libya pada Februari lalu, Inggris sudah tak lagi memiliki perwakilan diplomatik resmi di Tripoli. Kedubes Inggris di sana juga sudah lama dikosongkan. Untuk sementara, semua aktivitas diplomatik dijalankan oleh segelintir staf kemenlu di Kota Benghazi yang menjadi pusat komando gerilyawan prodemokrasi.
Sementara itu, para politisi Barat yang tergabung dalam Libya Contact Group (LCG) kemarin berkumpul di Kota Roma, Italia. Dalam pertemuan khusus mengenai Libya itu, mereka membahas tentang rencana pengucuran dana bagi kelompok gerilyawan prodemokrasi yang belakangan kian tersudut. Kemarin mereka juga berusaha merumuskan cara efektif untuk melengserkan pemimpin Libya Muammar Khadafi.
Di hadapan para peserta yang hadir dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton menegaskan bahwa memaksa Khadafi hengkang dari Libya merupakan solusi paling tepat. "Itu merupakan cara paling tepat untuk menghentikan kekerasan terhadap warga sipil dan mulai meletakkan dasar-dasar transisi demokrasi," tegas mantan ibu negara (first lady) AS tersebut.
LONDON - Ketegangan diplomatik antara Inggris dan Libya terus meningkat. Di tengah situasi keamanan Libya yang kian genting, Inggris kembali mengusir
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza