Inggris Kerahkan Kapal Perang
Untuk Jemput Warganya yang Terlantar Akibat Letusan Eyjafjallajokull
Selasa, 20 April 2010 – 03:13 WIB
LONDON - Letusan gunung api Eyjafjallajokull di Islandia tak hanya membuat industri penerbangan terpukul. Sejumlah pemerintahan di Eropa pun dibuat kerepotan. Sampai-sampai, pemerintah Inggris mengerahkan kapal perangnya untuk menjemput warganya yang terdampar di Eropa daratan lantaran tak bisa pulang akibat terhentinya lalu lintas udara di Eropa sejak Eyjafjallajokull meletus.
Senin (19/4) kemarin, pemerintah Inggris mengumumkan rencana itu setelah industri penerbangan di Eropa menuding tidak ada koordinasi dan kepemimpinan dalam menghadapi krisis yang melumpuhkan sebagian besar bandara di Eropa selama hampir seminggu ini. Perdana Meteri Inggris, Gordon Brown, menyatakan bahwa kapal pengangkut pesawat tempur milik Kerajaan Inggris, HMS Ark Royal dan kapal penyerbu HMS Ocean, akan dikirim melintasi Selat Inggris ke Eropa Daratan. Semantara satu kapal lagi dikirimkan ke Spanyol untuk mengangkut pasukan Inggris yang baru saja ditarik setelah bertugas di Afganistan.
"Saya harapkan hari ini (kemarin) HMS Ocean sudah ada di Selat Inggris. Saya harap juga Ark Royal menyusul ke Selat Inggris," ujar Brown setelah pertemuan Komite Gawat Darurat Pemerintah Inggris, COBRA.
Lebih lanjut Brown mengatakan, pemerintah Inggris telah berbicara dengan pemerintah Spanyol untuk melihat apakah warga negara Inggris yang terdampar di negeri seberang bisa diterbangkan ke Spanyol, untuk kemudian diangkut dengan kapal ataupun bus. Lebih dari itu Brown merasa khawatir debu akuibat letusan Eyjafjallajokull bakal memunculkan tantangan terbesar bagi jaringan industri penerbangan selama beberapa tahun.
LONDON - Letusan gunung api Eyjafjallajokull di Islandia tak hanya membuat industri penerbangan terpukul. Sejumlah pemerintahan di Eropa pun dibuat
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer