Inggris Kerahkan Kapal Perang

Untuk Jemput Warganya yang Terlantar Akibat Letusan Eyjafjallajokull

Inggris Kerahkan Kapal Perang
Perdana Menteri Inggris Gordon Brown. Foto : The Guardian
Sementara Asosiasi Penerbangan Internasioal (IATA) menyatakan bahwa terhentinya aktifitas bandara di Eropa mengakibatkan industri penerbangan harus menanggung kerugian hingga USD 200 juta per hari. Selain itu, jutaan pelancong tak bisa bergerak sejak gunung api yang ada di bawah gletser di itu mulai memuntahkan material vulkanik pada Rabu (14/4) pekan lalu.

Akibatnya, bandara di negeri-negeri Eropa yang punya bandara besar seperti Inggris, Prancis, Jerman dan Belanda pun ikut ditutup selama beberapa hari. Namun IATA dalam pertemuan di Paris, kemarin, justru mengungkapkan kekecewaannya terhadap otoritas di Eropa yang menangani krisis itu tanpa penilaian risiko, tanpa konsultasi dan tanpa kepemimpinan. IATA bahkan menyerukan kembali pembukaan langit Eropa untuk kepentingan yang lebih besar.

Sementara beberapa maskapai pada akhir pekan lalu telah mencoba mengirimkan penerbangan tanpa penumpang untuk uji keselamatan. Hasilnya pun terbilang sukses. Namun suksesnya uji coba penerbangan itu justru telah mengejutkan sejumlah pejabat pemerintahan. Hal ini terkait apakah keputusan penutupan bandara karena alasan kekhawatiran bahwa partikel debu vulkanik dapat mengakibatkan kegagalan mesin jet itu sebagai tindakan yang berlebihan.

Sementara itu sejumlah bandara kecil juga sudah dibuka kembali dan sejumlah pemerintah di Eropa berharap penerbangan yang sudah dilakukan dapat mengembalikan lebih dari 5o persen dari kondisi normal jika langit Eropa telah bersih kembali.

LONDON - Letusan gunung api Eyjafjallajokull di Islandia tak hanya membuat industri penerbangan terpukul. Sejumlah pemerintahan di Eropa pun dibuat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News