Inggris Mersiapkan Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga Lewat Program 'Booster' dan Australia Akan Mengikutinya
"Setelah terinfeksi, tampaknya ada penurunan respons imun selama sekitar satu tahun pertama," kata Profesor Davenport.
"Diperkirakan penurunan itu akan melambat seiring waktu, tapi hal itu normal," jelasnya.
Belum diketahui vaksin yang akan digunakan
Pemerintah Inggris belum menyebutkan vaksin mana yang harus digunakan untuk 'booster' atau suntikan tambahan.
Panduan tidak akan dikeluarkan sampai tersedia lebih banyak data tentang efek jangka panjang dari program vaksinasi saat ini.
Ahli epidemiologi UNSW, Profesor Mary-Louise McLaws di Australia, mengatakan peluncuran vaksinasi ketiga akan mendapatkan pengawasan ketat di seluruh dunia.
"Masih terlalu dini untuk menyarankan perlunya memulai suntikan ketiga saat ini," katanya.
"Kami akan belajar banyak karena mereka akan mendokumentasikannya, termasuk antibodi dan respons sel T yang muncul," ujarnya
Profesor Mary-Louise mengatakan negara-negara barat akan menghadapi tantangan antara memprioritaskan pemberian suntikan ketiga kepada warganya atau mendahulukan membantu vaksinasi global.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang berencana melakukan vaksinasi ketiga bagi warganya untuk mengatasi COVID-19
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata