Inggris Pilih Nasionalisasi Separo
Bagian dari Bailout Senilai USD 875 M
Kamis, 09 Oktober 2008 – 10:52 WIB
LONDON - Penyelamatan atau penjaminan (bailout) menjadi alternatif yang harus diterapkan pemerintah di sejumlah negara besar di dunia untuk meredam dampak krisis finansial global. Pemerintah Inggris kemarin (8/10) mengumumkan paket bailout USD 875 miliar (sekitar Rp 8.312,5 triliun dengan kurs Rp 9.500 per USD) untuk mencegah kolapsnya sistem perbankan di negara itu. Pemerintah Inggris berharap langkah tersebut bisa mengatasi keengganan perbankan untuk memberikan pinjaman antarbank, yang menjadi akar krisis saat ini. HSBC, Barclays, Royal Bank of Scotland, Lloyds TSB, Standard Chartered Bank (Stanchart), HBOS, Abbey, dan Nationwide Building Society merupakan bank yang dikover paket tersebut.
Salah satu substansi atau inti kebijakan tersebut adalah nasionalisasi separo (part-nationalisation) atas bank-bank utama di Inggris. Pemerintahan PM Gordon Brown menyatakan akan menggunakan GBP 50 miliar atau USD 87 miliar (sekitar Rp 826,5 triliun) dana pembayar pajak untuk membeli saham-saham bank besar.
Baca Juga:
Paket tiga bagian itu juga mengalokasikan GBP 200 miliar (sekitar Rp 3.400 triliun) pinjaman jangka pendek. Pemerintah juga akan mengucurkan GBP 250 miliar (sekitar Rp 4.250 triliun) bagi penjaminan kredit antarbank.
Baca Juga:
LONDON - Penyelamatan atau penjaminan (bailout) menjadi alternatif yang harus diterapkan pemerintah di sejumlah negara besar di dunia untuk meredam
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya