Ingin Hidup Bersama COVID-19, Selandia Baru Kebut Vaksinasi
jpnn.com, AUCKLAND - Selandia Baru pada Sabtu memvaksin sedikitnya 2,5 persen penduduk, menurut data awal kementerian kesehatan, ketika pemerintah setempat berupaya mempercepat inokulasi dan hidup bersama COVID-19.
Lewat serangkaian strategi, gimmick dan dorongan semangat dari Perdana Menteri Jacinda Ardern di sepanjang hari itu, 124.669 dosis vaksin telah disuntikkan hingga malam hari di negara berpenduduk 4,9 juta jiwa itu.
"Kita telah menetapkan target kita sendiri, Aotearoa, kau telah melakukannya, tapi teruslah maju," kata Ardern, menyebut nama Selandia Baru dalam bahasa Maori di sebuah pusat vaksinasi, seperti dikutip layanan berita Newshub.
"Ayo, kita tuju 150 (ribu dosis per hari). Mari bertambah besar atau pulang."
Selandia Baru sempat terbebas dari virus corona selama pandemi sampai wabah varian Delta muncul pada pertengahan Agustus.
Pemerintah setempat kini bermaksud untuk hidup bersama COVID-19 lewat upaya mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi.
Pada Sabtu negara itu melaporkan 41 kasus baru, 40 di antaranya berada di Auckland.
Lockdown telah diberlakukan di kota terbesar itu sejak pertengahan Agustus dan pemerintah berencana mengakhirinya jika tingkat vaksinasi penuh mencapai 90 persen.
Selandia Baru berusaha keras agar bisa hidup bersama COVID-19 lewat upaya mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi.
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Pelacakan Elang, Kunci Kelanjutan Perundingan Pembebasan Pilot Selandia Baru
- Selandia Baru Bantu Indonesia Mempercepat Peningkatan Kapasitas Panas Bumi
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet
- Kecelakaan di Lombok Tengah, Turis Asal Selandia Baru Tewas