Ingin Kembalikan Kejayaan F1 Malah Tuai Kritikan
jpnn.com, AMERIKA SERIKAT - Penurunan minat terhadap balap Formula One dalam beberapa tahun belakang menjadi momok bagi pihak pemilik lisensi balapan jet darat Liberty Media.
Pelbagai upaya tengah dilakukan, seperti baru kami beritakan sebelumnya adalah kolaborasi F1 dengan Twitter. Tapi tidak ini saja langkah pemilik F1.
Potensial menuai polemik adalah usaha mengubah regulasi pada balapan F1 mendatang. Misalnya regulasi penggunaan mesin yang ingin dikembalikan seperti masa lalu (mesin V10) yang ditarget pada helatan 2021 .
Tak pelak, niatan pemilik balapan F1 tersebut mendapat protes dari bos Michelin Pierre Dupasquier. Menurutnya, F1 akan tetap bisa bertahan meski tidak ada lagi ciri khas mobil F1 dengan mesin besar dan suara menggelegar.
Bagi Pierre, era mesin V10 di F1 sudah berakhir sejak satu dekade lalu dan penonton sekarang memiliki anggapan yang juga sudah berbeda.
"Anak muda sekarang memiliki era berbeda dan mereka saat ini setiap hari sudah melihat mobil hybrid dan listrik," Pierrelansir Wheels24.
"Jadi pada akhirnya mereka akan berpikir mengapa mobil-mobil Formula 1 begitu banyak membuat kebisingan. Mengembalikan F1 seperti ke masa lalu merupakan langkah yang salah," pungkasnya. (mg8/jpnn)
Ingin mengembalikan kejayaan F1 seperti masa lalu mendorong Liberty Media merencakan pelbagai aturan baru, tapi sayangnya malah menuai kritikan.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Catat, Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Nonton Formula 1 Singapore Grand Prix 2024
- F1 GP Hungaria 2024: Max Verstappen Kecewa Finis di Posisi Kelima
- MotoGP Bakal Berubah Setelah Dipegang Liberty Media, Bos Dorna Angkat Suara
- Fernando Alonso Resmi Memperpanjang Kontrak dengan Aston Martin
- MotoGP Segera Dimiliki Liberty Media, Sebegini Nilai Kesepakatannya
- Verstappen Gagal Finis, Duo Ferrari Mendominasi F1 GP Australia