Ingin Lebih Sehat? Lakukan Hal Mudah ini
Dr. Gerda menjelaskan bahwa proses metabolisme dalam tubuh mengikuti pola yang berulang setiap 24 jam. Makan tidak konsisten dan sembarangan, akan memengaruhi jam internal tubuh tersebut.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa makan besar di malam hari bukan hal yang tepat untuk dilakukan secara metabolik. Hal ini karena tubuh seharusnya sudah beristirahat pada saat itu.
Menurut Jonathan Johnston, peneliti dari University of Surrey, belum ada penjelasan secara ilmiah mengapa tubuh Anda tidak optimal dalam memproses makanan di malam hari. Satu hal yang mendekati teori ini adalah kemampuan tubuh yang tidak optimal untuk mengolah energi pada jam tersebut.
“Sebuah bukti menunjukkan bahwa energi dari makanan lebih optimal untuk diolah pada pagi hari ketimbang malam," ujarnya.
Johnston memaparkan bahwa mengatur waktu makan dengan jam tubuh amatlah penting untuk kesehatan. Jika pola makan diatur secara baik, maka dapat mengatasi epidemi terkait obesitas.
Waktu makan berantakan, penyakit mengintai.
Selain obesitas dan sejumlah penyakit lainnya, waktu makan yang berantakan bisa memicu sakit mag. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Andika Widyatama dari Klikdokter.
“Pola makan yang tidak teratur dapat membuat lambung lebih sensitif, sehingga asam lambung meningkat. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gesekan pada dinding lambung dan usus halus. Kondisi ini kemudian menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati, yang merupakan salah satu gejala sakit mag,” ujarnya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa perempuan yang sedang diet lebih mungkin menurunkan berat badan saat makan siang tepat waktu.
- 3 Tanda Anda Mungkin Penderita Kanker Kolorektal
- Perdana di Indonesia, Jovee & Lifepack Gelar We The Health
- Mencari Tahu Soal Penyakit dan Obat melalui Aplikasi yang Tepat
- 8 Makanan ini Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
- Kagama Berperan Memeratakan Pelayanan Kesehatan di Indonesia
- Dirjen Kesmas Kirana Imbau Daerah Tiru Sistem Kesehatan Kabupaten Nganjuk