Ingin Masalah Tuntas, Miranda Pasrah ke KPK
Jumat, 01 Juni 2012 – 19:01 WIB

Mantan Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia Miranda S. Goeltom resmi ditahan setelah diperiksa selama kurang lebih 8 jam di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jum'at (1/6). Miranda diduga terlibat kasus suap dalam pemilihan dirinya sebagai DGS Bank Indonesia tahun 2004. Miranda langsung ditahan di ruang tahanan Jakarta Timur cabang KPK. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Miranda Gultom mengaku siap bersikap kooperatif dengan penahanan yang harus dijalaninya sebagaio tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alasan Miranda, karena dirinya ingin proses hukum yang bakal dijalaninya segera tuntas.
"Saya akan kooperatif meskipun saya memiliki harapan. Semoga semua dapat segera diproses agar terdapat kejelasan hukum dan kita semua tidak bertanya-tanya," ujar Miranda kepada wartawan Jumat (1/6) sore sebelum digiring ke ruang tahanan di basement KPK.
Guru Besar Fakultas Ekonomi UI itu menegaskan, dirinya tidak akan melakukan hal-hal yang sering dijadikan alasan penyidik untuk melakukan penahanan seperti mengulangi perbuatan yang disangkakakn, menghilangkan barang bukti ataupun melarikan diri. Miranda justru mengaki dapat menerima penahanan itu.
"Saya ingin menyampaikan bahwa saya yakin tim eksekusi yang sangat profesional, KPK juga akan memproses segera, sehingga saya tidak akan ditahan lama-lama dan saya segera mendapatkan kepastian hukum," harap Miranda.
JAKARTA - Miranda Gultom mengaku siap bersikap kooperatif dengan penahanan yang harus dijalaninya sebagaio tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BERITA TERKAIT
- Sebegini Kekayaan Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Tersangka Suap Rp 60 Miliar, Hmmm
- Pemda Gercep soal Pengangkatan CPNS & PPPK 2024, Kepala BKN yang Menyerahkan SK
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Wamen Veronica Tan Minta Dokter Cabul Priguna Dihukum Maksimal
- Bea Cukai Imbau Masyarakat Hindari Jasa Unlock IMEI, Berbahaya
- Puan Yakin Bakal Ada Pertemuan Lanjutan Megawati dengan Presiden Prabowo