Ingin Melompat Jauh Seperti Kanguru
Rabu, 11 Agustus 2010 – 09:52 WIB
Misalnya, kata dia, coba sore-sore ke Terminal I A, Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Tempat check in pesawat Lion. Sudah seperti terminal Pulogadung saja. Ada yang tiduran, ada yang duduk-duduk di lantai, ada yang merokok, ada yang teriak-teriak, aroma tidak sedap, dan panas. “Bagaimana coba? Itu hal yang basic. Itu hal kecil yang hanya butuh penegakan disiplin saja,” tanya dia yang sedang mempromosikan musik etnik Indonesia, Gangsadewa pimpinan Memet Chairul Slamet dan tarian daerah Citra Nusantara dalam rangkaian tur Cultural Roadshow 2010 Across Australia “Spirit of Indonesia” di Perth itu.
Coba bandangkan dengan Bandara Beijing, yang punya 76 pintu imigrasi. Seorang petugas guide tinggal tunjuk kiri, kanan, mengatur mana yang kosong. “Mereka sadar, penduduk Tiongkok sendiri akan semakin maju, penerbangan luar negeri semakin banyak. Tiap 5 menit ada 2 pesawat landing, ratusan manusia pasti masuk imigrasi bersama-sama. Coba bandingkan dengan Bali?” keluh pria berkacamata yang hobi tenis ini.
Sapta mencontohkan lagi Pulau Komodo yang sedang diperjuangkan masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Pimpinan daerahnya tidak terlalu menggebu untuk mempromosikan dan mencari dukungan. Bahkan, ada kesan tidak banyak ikut campur. “Banyak sekali pimpinan daerah yang lebih suka mengurus DAK kan? Dana Alokasi Khusus?” katanya.
Soal Jogja-Solo yang saat ini sama-sama dipimpin oleh entrepreneur muda, juga perlu sentuhan lebih untuk mengkombinasikan kedua kekuatan kota itu untuk wisata. General Manajer Garuda Western Australia, Syahrul Tahir menilai keduanya harus kompak untuk mendapatkan pasar internasional. “Pak Heri Walikota Jogja dan Pak Joko Wi, Walikota Solo itu punya karakter yang sama. Sama-sama ingin maju, dan sama-sama background-nya pengusaha,” kata Syahrul.
Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar menyebut beberapa pimpinan daerah sudah menjadikan pariwisata sebagai leader
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408