Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal

Franky Berpulang setelah Tulis 4 Lagu di Singapura

Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal
BERPOLITIK: Franky Sahilatua aktif mengikuti pertemuan tokoh politik nasional. FOTO: TOMY C. GUTOMO/Jawa Pos
"Dalam versi Islam, menyeberang ini mungkin sama dengan hijrah," tandasnya. Dalam dunia demokrasi, Franky berharap demokrasi tidak hanya pada tataran prosedural saja. Tetapi demokrasi harus menyebrang ke tataran substansial.

Ditemui di RS MPH Selasa malam lalu (19/4), Harwantiningrum istri Franky sempat menceritakan kondisi suaminya. Perempuan yang akrab disapa Anti itu mengatakan jika selama tujuh bulan berobat di Singapura, suaminya itu harus melakukan kemoterapi seminggu dua kali. Akhirnya, terapi tersebut dihentikan setelah sempat memunculkan infeksi.

"Kami memutuskan untuk pengobatan herbal di Jakarta," kata dia. Dengan mata berkaca-kaca, Anti sempat mengungkapkan kekagumannya pada suaminya. Di antaranya adalah, di tengah perjuangan melawan sakit, Franky masih sempat mengotak-atik lagu karangannya dengan gitar.

Bahkan, selama menjalani perawatan di RS Singapore General Hospital, Franky sempat membuat empat lagu. "Judulnya Anak Tiri Republik, Taman Sari Indonesia, Sirkus dan Pangan. Satu lagu lagi karena belum direkam, saya tak tahu judulnya," ujar Anti.

JAKARTA - Perjuangan Franky Sahilatua, 57 tahun, untuk bertahan hidup dari komplikasi kangker sum-sum tulang belakang telah usai kemarin (20/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News