Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal
Franky Berpulang setelah Tulis 4 Lagu di Singapura
Kamis, 21 April 2011 – 08:52 WIB

BERPOLITIK: Franky Sahilatua aktif mengikuti pertemuan tokoh politik nasional. FOTO: TOMY C. GUTOMO/Jawa Pos
Untuk biaya berobat, Anti mengatakan khusus di Singapura sudah menelan Rp 1 miliar lebih. Biaya besar itu juga merupakan sumbangan dari teman-teman Franky. Padahal, ketika dia berangkat ke Singapura hanya bermodal 7.000 dolar Singapura.
Ati menjelaskan, sempat juga menerima sumbangan sebesar Rp 200 ribu dari beberapa pengamen. "Mereka itu semua teman-teman suami saya. Kami ucapkan terima kasih," terangnya. Di rumah duka, sempat tersiar kabar jika jenazah Franky akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
Tapi, pihak keluarga masih belum bisa memastikan kabar pemakaman tersebut. Pihak keluarga masih menunggu rembukan dengan Hugo Delano, anak kedua Franky yang tinggal di Singapura. "Sementara jenazah di semayamkan dulu di rumah duka," lanjut Sukardi.
Franky terlahir dengan nama Franklin Hubert Sahilatua di Surabaya, 16 Agustus 1953. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Akademi Akutansi Surabaya, dia pun hijrah dari Surabaya pada 1974. Album pertama yang berjudul Senja Indah di Pantai (1975) yang dinyanyikan bersama adiknya, Jeanne Sahilatua. Sayang, karena menurut Jeanne kurang promosi, album ini pun tak laku di pasaran.
JAKARTA - Perjuangan Franky Sahilatua, 57 tahun, untuk bertahan hidup dari komplikasi kangker sum-sum tulang belakang telah usai kemarin (20/4).
BERITA TERKAIT
- Unggah Laporan MSF, Angelina Jolie Mengutuk Serangan di Gaza
- Pendaftaran Epson International Pano Awards ke-16 Dibuka, Yuk Buruan Daftar!
- Pentas Kejutan The Chainsmokers di Kampus Arizona Berujung Penggerebekan
- Gitaris Seringai Dimakamkan di Indonesia, Jenazah Tiba Jumat
- Segera Nikahi Vika Kolesnaya, Billy Syahputra akan Pindah ke Belarusia?
- Begini Keseruan Joy Tobing dan Anjelia Dom Nongkrong di Grace Cafe Kemang