Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal

Franky Berpulang setelah Tulis 4 Lagu di Singapura

Ingin Nyebrang dari Jakarta ke Surabaya sebelum Meninggal
BERPOLITIK: Franky Sahilatua aktif mengikuti pertemuan tokoh politik nasional. FOTO: TOMY C. GUTOMO/Jawa Pos
Untuk biaya berobat, Anti mengatakan khusus di Singapura sudah menelan Rp 1 miliar lebih. Biaya besar itu juga merupakan sumbangan dari teman-teman Franky. Padahal, ketika dia berangkat ke Singapura hanya bermodal 7.000 dolar Singapura.

Ati menjelaskan, sempat juga menerima sumbangan sebesar Rp 200 ribu dari beberapa pengamen. "Mereka itu semua teman-teman suami saya. Kami ucapkan terima kasih," terangnya. Di rumah duka, sempat tersiar kabar jika jenazah Franky akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Tapi, pihak keluarga masih belum bisa memastikan kabar pemakaman tersebut. Pihak keluarga masih menunggu rembukan dengan Hugo Delano, anak kedua Franky yang tinggal di Singapura. "Sementara jenazah di semayamkan dulu di rumah duka," lanjut Sukardi.

Franky terlahir dengan nama Franklin Hubert Sahilatua di Surabaya, 16 Agustus 1953. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Akademi Akutansi Surabaya, dia pun hijrah dari Surabaya pada 1974. Album pertama yang berjudul Senja Indah di Pantai (1975) yang dinyanyikan bersama adiknya, Jeanne Sahilatua. Sayang, karena menurut Jeanne kurang promosi, album ini pun tak laku di pasaran.

JAKARTA - Perjuangan Franky Sahilatua, 57 tahun, untuk bertahan hidup dari komplikasi kangker sum-sum tulang belakang telah usai kemarin (20/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News