Ingin Raih Emas di Rio 2016, Tontowi Tak Mau Berpikir soal Usia
jpnn.com - SAO PAOLO - Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi salah satu andalan Merah Putih meraih medali di Olimpiade Rio 2016, yang pesta pembukaannya akan digelar di Rio de Janeiro, 5 Agustus nanti.
Menjadi harapan Indonesia, tak membuat Tontowi terbebani. Pebulu tangkis kelahiran Banyumas 18 Juli 1987 itu mengaku sudah banyak belajar dari kesalahan di event yang sama empat tahun lalu.
"Kami (bersama Liliyana) tak mau lagi terlalu menggebu-gebu mau meraih emas. Saya masih ingat, saat itu (London 2012) menjadi harapan satu-satunya, masuk semifinal sendirian," kenang Tontowi kepada Badminton Indonesia.
Di semifinal, mereka kandas di tangan Xu Chen/Ma Jin (Tiongkok). Tontowi/Liliyana juga gagal menyumbang perunggu saat dikalahkan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
"Karena terlalu berharap, saat kalah di semifinal itu kami langsung down, padahal kami punya tugas lagi di perebutan perunggu,” ujar Tontowi.
Kini Tontowi merasa lebih termotivasi karena di cabor Tepok Bulu Rio 2016 ini punya beberapa andalan, seperti ganda putra Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Maheswari.
“Kondisi sekarang memang lebih baik, kita punya beberapa andalan, ini cukup berpengaruh juga. Saya merasa termotivasi, tidak mau kalah sama yang lain, ingin yang terbaik,” jelas Tontowi.
Tontowi juga mengaku persiapan ke Rio 2016 sudah lebih bagus. Apalagi dengan adanya karantina di Kudus (Jawa Tengah) yang disebutnya sangat membantu untuk menyegarkan pikiran.
SAO PAOLO - Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi salah satu andalan Merah Putih meraih medali di Olimpiade Rio 2016, yang
- Yakin Lautaro Martinez Mengakhiri Puasa Gol, Inzaghi: Dia akan Menemukan Ketajamannya Kembali
- 3 Klub Serie A Mengincar Tanda Tangan Jay Idzes
- Pengakuan Joan Mir Untuk Tetap Setia di Honda
- Shin Tae Yong Parkir 2 Pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Jauh Dari Keluarga, Beberapa Pemain PSBS Biak Merayakan Natal di Bali
- Persaingan IBL 2025 Lebih Merata, 11 Tim Punya Pemain Heritage dan Naturalisasi