Ingin Terlihat Sempurna, China Diduga Habiskan Rp 551 T untuk Olimpiade Musim Dingin
"Kami tidak pernah mengundang diplomat dan politikus untuk hadir."
"Xinjiang urusan dalam negeri kami, tak elok negara lain turut campur."
Narasi-narasi itulah yang terus dibangun oleh Kementerian Luar Negeri China untuk menangkis sinyalemen yang mengarah pada pendiskreditan kualitas penyelenggaraan Beijing Winter Olympic.
Belum lagi isu-isu lainnya, mulai penerapan protokol kesehatan yang super ketat, manipulasi hasil tes COVID-19 atlet asing, hingga kerusakan lingkungan sebagai dampak dari pembangunan arena pertandingan ski di kawasan pergunungan Yanqing di pinggiran Beijing.
Otoritas China mendaku biaya penyelenggaraan Winter Olympic 2022 sebesar 3,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 55,8 triliun). Namun banyak pihak meragukan klaim biaya resmi penyelenggaraan tersebut.
Persiapannya saja tidak main-main, memakan waktu enam tahun, seperti yang diutarakan oleh Presiden Xi saat menerima kunjungan resmi Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach di Beijing pada 25 Januari lalu.
Laman berita bisnis Insider dalam laporannya pada Minggu (30/1) lalu menyebutkan penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin di Beijing tersebut telah menelan biaya 38,5 miliar dolar AS (sekitar Rp 551,2 triliun) atau 10 kali lipat dari label resmi yang dipatok oleh Kementerian Keuangan China.
Biaya-biaya tersebut tidak hanya mencakup pembangunan fasilitas pertandingan yang sangat megah di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei.
Demi Olimpiade Musim Dingin, China telah membangun fasilitas pertandingan yang sangat megah di Beijing dan Zhangjiakou, Provinsi Hebei.
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik