Ingin Teruskan Program Anies yang Ditolak PDIP, Pram Tegaskan Bukan Gubernur Partai

Ingin Teruskan Program Anies yang Ditolak PDIP, Pram Tegaskan Bukan Gubernur Partai
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan bersama Cagub Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung di Jakarta Selatan, Jumat (15/11). Foto: Instagram/aniesbaswedan

jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung mempertegas pernyataan saat debat yang akan melanjutkan program hunian bertingkat atau vertikal di era Anies Baswedan, kendati sikap PDI Perjuangan menolak program tersebut.

Pramono mengaku tak mau mempermasalahkan perbedaan tersebut. “Yang penting kan saya yang melanjutkan, bukan fraksi (PDIP) saya,” ujar Pramono saat berkampanye di kawasan Jakarta Utara, Selasa (19/11).

Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) ini bahkan mengatakan, kendati diusung oleh PDIP, dirinya akan menjadi pemimpin Jakarta jika menang, bukan gubernur partai.

“Jadi gubernur, gubernur Jakarta bukan gubernur PDI Perjuangan,” ucap mantan sekjen PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, Pramono Anung tak berkutik saat diingatkan penolakan fraksi PDI-P terkait putusan Anies Baswedan yang memperbolehkan warga Jakarta untuk membuat hunian hingga empat tingkat.

Meskipun mengatakan akan membangun secara vertikal, Pramono Anung tidak bisa memberi jawaban memuaskan saat Ridwan Kamil melontarkan pertanyaan terkait koefisien lantai bangunan (KLB) hunian yang optimal.

"Fraksi PDI-P pada tahun 2022 pernah menolak Pak Anies agar bisa membuat rumah menjadi empat lantai dengan alasan bahwa itu akan menambah beban Jakarta. Ideologinya ke mana dalam merespon masalah ini?" tanya Ridwan Kamil ke Pramono dalam debat yang dilangsungkan di Hotel Sultan pada Minggu (17/11).

Sebagai seorang arsitek, Ridwan Kamil hendak menggali seberapa matang rancangan yang sudah dibuat oleh Pram-Rano.

Pemimpin Jakarta perlu memiliki rumusan KLB optimal untuk hunian untuk bisa mengakomodir warga Jakarta, terutama untuk mendukung pertumbuhan penduduk di masa mendatang.

Fraksi PDI-P pernah menolak program Anies agar bisa membuat rumah menjadi empat lantai dengan alasan bahwa itu akan menambah beban Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News