Ingin Wisata Sejarah Islam Dunia, Museum Islam di Lamongan Tempatnya

Ingin Wisata Sejarah Islam Dunia, Museum Islam di Lamongan Tempatnya
Museum Islam Lamongan. Foto: TripAdvisor

"Di zona dua masuk 'the glory of Islam'. Di sana kita menceritakan bagaimana perjalanan muslim itu sendiri menjadi sangat besar masuk ke Eropa Timur, salah satu kerajaan yang kita ambil adalah kerajaan Ottoman Turki, Ottoman salah satu kerajaan Islam terbesar karena lebih dari 600 tahun menguasai beberapa tempat, ini bisa menjadi sebuah contoh perkembangan Islam," terang Reno.

Museum ini juga menyajikan artefak-artefak dari berbagai kerajaan yang ada di luar negeri. Seperti Ottoman Turki, Mughal India (Taj Mahal) dan masa kedinastian China. Seperti pedang Zulfikar Shamsir, baju perang Turki atau baju zirah, manuskrip Al-qur'an dan masih banyak lainnya.

Ada pula ratusan koleksi keramik dari dinasti Tang, Song, Yuan, Qing dan kerajaan Champa hingga beberapa kain gujarat dari India. Tidak ketinggalan, di zona ini juga menyajikan benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam Indonesia.

"Pada zona yang terakhir, zona Diorama atau biasanya disebut dengan area photo spot, terdapat berbagai miniatur tiga dimensi. Seperti Masjid dan Kapal Cheng Ho, Masjid Agung Banten, Toko Persia dan gambaran perdagangan di masa penyebaran Islam di Indonesia," sebutnya.

Untuk bisa menambah pengetahuan tentang sejarah peradaban Islam di Museum Islam ini, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 saat hari biasa (Senin-Kamis) dan Rp 15.000 untuk weekend (Jumat-Minggu) sebagai biaya tiket masuk Museum Islam ini.

"Kita punya ratusan koleksi, koleksi dari luar negeri juga ada. Kelebihan lain dari Indonesian Islamic Art Museum ini menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang sudah berbasis teknologi informasi modern Augmented Reality (AR)," tambah Reno.

Dengan mendownload aplikasi AR Indonesian Islamic Art di Playstore, pengunjung bisa menscan gambar-gambar yang ada di museum yang nantinya akan tampil dalam bentuk tiga dimensi.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memuji langkah Museum Islam yang menggunakan sentuhan teknologi. Upayanya dinilai mampu menghadirkan nuansa pariwisata berbasis digital.

Ingin berwisata sejarah Islam? Atau ngabuburit sambil mengetahui kebesaran Islam di masa lalu? Indonesian Islamic Art Museum atau Museum Islam adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News