Ingin Wisata Sejarah Islam Dunia, Museum Islam di Lamongan Tempatnya
Menteri Arief mengatakan, digitalisasi arsip sejarah Islam yang ada di museum ini membuat nyaman para pengunjung yang datang untuk menginternalisasi nilai sejarah. Menurutnya, cara ini dapat memberikan informasi peristiwa sejarah Islam yang lebih mendetail.
“Sangat unik, Indonesian Islamic Art Museum berani melakukan terobosan ini, bagus,” ungkap Menpar Arief Yahya.
Situasi kepariwisataan semacam ini, menurut Arief, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh kepemimpinan yang kuat dan komitmen tinggi dalam pengelolaan dan usaha memperkenalkan wilayah.
Dalam rangka mendorong tingkat kunjungan ke tempat wisata Museum Islam ini, Menpar Arief Yahya mengusulkan agar kabupaten Lamongan meningkatkan networking sebagai media promosi. Dia meyakini, jika networking diperkuat, maka Lamongan akan dikenal sebagai pusat informasi sejarah Islam Indonesia.
“Saran saya, networking harus diperkuat untuk memperkenalkan ini semua, agar Lamongan benar-benar dikenal, secara faktual sudah kita lihat toh, ini harus diketahui,” ucap Menpar Arief Yahya.
Secara institusi, Menteri Arief mengaku siap membantu promosi pariwisata di Lamongan melalui jajaran kementerian yang dia pimpin, mengingat secara geografis, Lamongan merupakan daerah strategis yang mudah untuk dipromosikan.
"Kami siap membantu agar sektor pariwisata di Lamongan terus menggeliat, komitmen bupatinya luar biasa, harus dicontoh saya kira,” pungkas Arief Yahya. (jpnn)
Ingin berwisata sejarah Islam? Atau ngabuburit sambil mengetahui kebesaran Islam di masa lalu? Indonesian Islamic Art Museum atau Museum Islam adalah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Lanjutkan Safari, Kaesang Serap Aspirasi Petani Hutan di Lamongan
- Komitmen Menurunkan Stunting, Bapanas Meluncurkan Rumah Pangan B2SA di Lamongan
- Aktivis & Mahasiswa Desak KPK Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi di Lamongan
- Praktisi Hukum Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab Lamongan
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar