Ingrid Anggap Bupati Aceng Lakukan KDRT
Selasa, 04 Desember 2012 – 20:02 WIB

Ingrid Anggap Bupati Aceng Lakukan KDRT
JAKARTA - Mantan presenter yang kini menjadi Anggota Komisi VIII DPR, Ingrid Kansil ikut bersuara tentang kasus “pernikahan kilat” Bupati Garut, Aceng Fikri dengan gadis berusia 18 tahun FO. Ingrid menganggap usia pernikahan yang hanya empat hari dan kemudian FO dicerai lewat pesan singkat telah menciderai kesakralan lembaga pernikahan. “Dalam hal ini Aceng dapat dikatakan telah melakukan tindakan sewenang–wenang yaitu memutuskan pernikahan atas dasar “pengantin tidak sesuai pesanan” dan menceraikannya hanya melalui pesan singkat. Dan ini merupakan salah satu tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang tidak dapat ditolerir,” ungkap Ingrid.
“Itu tidak mencerminkan tauladan baik sebagai seorang pejabat publik,” kata Ingrid di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (4/12). Menurutnya, meski usia pernikahan hanya empat hari namun Aceng sudah terikat perkawinan dengan FO. Dengan demikian Aceng juga punya kewajiban terhadap FO.
Baca Juga:
Karenanya Ingrid menilai Aceng telah menyalahi beberapa peraturan. Di antaranya adalah UU nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) yang menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan bisa juga dalam bentuk penderitaan secara fisik, seksual, psikologis.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan presenter yang kini menjadi Anggota Komisi VIII DPR, Ingrid Kansil ikut bersuara tentang kasus “pernikahan kilat” Bupati
BERITA TERKAIT
- Ahmadi Nur Supit Isyaratkan Regenerasi di SOKSI
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Ketua KPU Ungkap Kebutuhan Anggaran RP 486 Miliar Buat PSU Pilkada
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh