Ini 4 Pemicu Terpuruknya Rupiah dan Dampaknya ke Depan
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mencoba memaparkan beberapa faktor yang memicu pelemahan rupiah dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia kedepan.
Ada empat faktor utama. Pertama,pertumbuhan ekonomi triwulan I-2015 sebesar 4,7 persen, merupakan pertumbuhan terendah atau terburuk sejak tahun 2009. "Penurunan ini lebih buruk baik dibandingkan dengan triwulan IV-2014 maupun rata-rata pertumbuhan sepanjang 2014 yang masih sebesar 5,0 persen," ujarnya kepada Jawa Pos (induk JPNN).
Kedua, di bulan Mei lalu impor mulai mengalami kenaikan untuk mengantisipasi kebutuhan lebaran yang pasti naik. Kondisi kenaikan impor tersebut otomatis berpengaruh pada permintaan dolar AS yang terus naik.
Ketiga, utang luar negeri (ULN) juga disebutnya menjadi pemicu. "Di pertengahan Juni ini ada momentum jatuh tempo pembayaran ULN pemerintah maupun swasta. Hal itu tentu berpengaruh pada permintaan dolar AS juga," tambahnya.
Keempat, ada potensi terbukanya current account deficit yang semakin melebar. Sebab, momentum bulan puasa dan lebaran biasanya akan memicu kenaikan inflasi. Jika inflasi terus merangkak naik, maka ada kemungkinan Bank Indoensia (BI) akan menaikkan tingkat suku bunga (BI rate). "Jika BI rate naik maka akan mempengaruhi stabilitas sektor keuangan kedepan," imbuhnya.
Kecakapan tim ekonomi dan target pemerintah yang terlalu ambisius juga terus menjadi sorotan. Pemaksaan pembiayaan infrastruktur menggunakan skema realokasi APBN telah menimbulkan persoalan jangka pendek dan jangka panjang. Kelambanan realisasi infrastruktur justru mengurangi kepercayaan dunia usaha terhadap kinerja pemerintah.
"Pembiayaan infrastruktur melalui cara instan realokasi anggaran subsidi secara ketat memiliki implikasi penaikan harga BBM, TDL dan gas elpiji, ikutmenggerus daya beli masyarakat," ujarnya.
Lalu, apa dampak kedepan pada kondisi ekonomi di tanah air? Enny mengungkapkan bahwa beberapa dampak dari mulai penerimaan negara yang terancam tidak mencapai target hingga sentimen negatif dari investor yang akan berpotensi kepada jumlah potensi investasi yang masuk ke Indonesia.
JAKARTA - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mencoba memaparkan beberapa faktor yang memicu pelemahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan