Ini 4 Poin Laporan Awal KNKT soal Tragedi AirAsia QZ8501

jpnn.com - JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini mengungkap beberapa poin penting hasil laporan awal investigasi kecelakan AirAsia QZ8501, yang jatuh di Selat Karimata pada Minggu (28/12) lalu.
Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno mengatakan, poin pertama terkait dengan Flight Data Recorder (FDR) yang terdiri dari 1.200 parameter, yang bisa digunakan untuk menentukan kondisi pesawat.
"Namun biasanya dari investigasi 34 parameter saja sudah mampu mengetahui kondisi pesawat. Jadi nggak perlu 1.200 parameter diinvestigasi," ucap Marjono saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (29/1).
Poin kedua, yakni terkait waktu rekaman FDR. Menurut KNKT, FDR melakukan perekaman selama 3 menit 20 detik.
Poin ketiga, terkait dengan kondisi cuaca saat pesawat AirAsia QZ8501 jatuh.
Menurutnya, kondisi cuaca yang diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berawan dan terdapat awan Komulonimbus.
"Bahkan, ketinggian sampai puncaknya awan itu mencapai titik tertinggi 44.000 kaki," beber dia.
Poin keempat lanjut Marjono, terkait waktu pesawat naik dari ketinggian awal 32.000 kaki ke sekitar 37.000 kaki dalam tempo 30 detik. Kondisi tersebut menurutnya terjadi karena pilot berupaya menghindari cuaca buruk.
"Kemudian dalam tempo 30 detik juga, pesawat turun dengan cepat. Ini untuk menghindari cuaca buruk di atas," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) hari ini mengungkap beberapa poin penting hasil laporan awal investigasi kecelakan AirAsia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jangan Lupa Bawa Payung, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Menangis, Nasib Pengangkatan R2/R3 Tua Diujung Pensiun, untuk PPPK 2024 Tahun Depan
- Revisi KUHAP, Superioritas Penyidikan Menghilangkan Pengawasan & Pemenuhan Hak Tersangka
- Banyak Banget Honorer Terkena PHK, Masih Ada Peluang Lanjut, termasuk Guru
- Pernyataan Tegas KemenPANRB soal Pengangkatan PPPK 2024, Menyebut Tanggal
- Meski Ada Efisiensi Anggaran, Menhub Dudy Tetap Adakan Mudik Gratis Lebaran 2025