Ini 6 Cara Mencegah Kanker Serviks
Namun vaksin HPV pada dasarnya dianjurkan untuk diberikan pada orang yang belum pernah berhubungan seksual. Jika seseorang sudah pernah berhubungan seksual, efektivitas vaksinnya menurun, meskipun ia mendapatkan vaksin tersebut pada rentang usia yang direkomendasikan WHO.
Jadi, vaksin HPV bukan satu-satunya pencegahan yang paling optimal.
3. Skrining Kanker Serviks
Selain vaksin, ada juga skrining kanker serviks yang terbukti dapat membantu menurunkan angka kematian akibat kanker serviks secara drastis dan terbukti ampuh. Dengan melakukan skrining teratur, kelainan sel di leher rahim bisa dideteksi secara dini dan diobati lebih cepat.
WHO menganjurkan agar skrining kanker serviks dilakukan oleh setiap perempuan yang berusia 30-49 tahun. Skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan pap smear, inspeksi visual asetat (IVA), dan tes HPV.
4. IVA
Skrining IVA bertujuan untuk melihat ada tidaknya sel yang tidak normal di leher rahim. Metode IVA dilakukan dengan memasukkan spekulum ke dalam leher rahim, lalu dokter atau petugas kesehatan terlatih akan mengoleskan asam asetat ke lapisan permukaan leher rahim.
Jika warna pada leher rahim tidak berubah, maka bisa dikatakan tidak ada sel abnormal di vagina. Namun, apabila leher rahim warnanya berubah menjadi putih, maka kemungkinan menandakan ada sel yang abnormal. Perubahan sel abnormal bisa terjadi bukan hanya karena infeksi HPV saja.
Sebenarnya kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dicegah. Cari tahu cara mencegahnya di sini.
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- 4 Khasiat Biji Anggur, Tekanan Darah Tinggi Bakalan Ambyar
- Childfree Berdampak Positif dan Negatif, Begini Penjelasan Dokter Ngabila
- Solusi Inovatif untuk Terapi Kanker Hadir di Indonesia
- Inovasi Bedah Bethsaida Hospital, Harapan Baru Pasien Kanker Rektum
- 5 Manfaat Bawang Merah, Bantu Cegah Kanker Menyerang Anda