Ini 6 Langkah Strategis BTN Dalam Mendukung Zero Backlog Perumahan pada 2045

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) menyiapkan enam usulan langkah strategis untuk mendukung target pemerintah memenuhi seluruh kebutuhan rumah layak masyarakat Indonesia pada 2045 atau zero backlog perumahan.
Usulan tersebut diracik agar kebutuhan rumah rakyat terpenuhi namun mengurangi penggunaan anggaran negara dan memaksimalkan pemakaian dana di luar milik negara.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan peluang di sektor perumahan masih sangat besar untuk dikembangkan.
Apalagi, pemerintah membidik target rasio keterhunian rumah dan rumah layak mencapai 100% pada 2045.
Menurut Haru, untuk mencapai target ekosistem perumahan pada 2045, dibutuhkan tambahan pasokan hunian mencapai lebih dari 14 juta unit.
Jumlah tersebut, lanjut Haru, juga memerlukan sumber pendanaan yang stabil.
“Kami berupaya mendukung penyelesaian backlog perumahan tersebut dengan beberapa usulan yakni skema baru KPR FLPP, skema baru KPR SSB, Rent to Own untuk MBR Informal, KPR dengan skema Staircasing Shared Ownership, Penetapan Imbal Jasa Penjaminan (IJP), dan pengalihan dana subsidi uang muka ke pembayaran pajak pembeli,” jelas Haru.
Sementara, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar merinci, skema baru Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) yang diusulkan perseroan yakni dengan masa tenor subsidi selama 10 tahun dan bunga 5%.
BTN membeberkan enam strategi dalam mendukung zero backlog perumahan pada 2045. Simak selengkapnya.
- Kehadiran Rumah Layak Huni di Karawang Jadi Bukti Kepedulian Peruri
- BTN JAKIM Dongkrak Transaksi Digital
- Bakal Diikuti 600 Peserta WNA dari 51 Negara, BTN JAKIM 2025 Usung Konsep 4S
- Bidik Pertumbuhan Bisnis Naik 3 Kali Lipat, BTN Terapkan Strategi Ini
- Penampakan Rumah Dokter Priguna di Pontianak, Sepi tak Ada Penghuni
- BTN Berhasil Pertahankan Posisi Top 3 Jajaran Tempat Kerja Terbaik