Ini Aksi Keji 5 Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Aceh
jpnn.com, BANDA ACEH - Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada menyebutkan bahwa lima orang teroris yang telah ditangkap Densus 88 Antiteror di wilayahnya punya peran yang berbahaya. Bahkan, teroris itu sudah pernah terlibat dalam aksi penyerangan kepada polisi.
”Jadi, mereka adalah pendukung khilafah ISIS yang terkait dengan pengeboman bunuh diri Polrestabes Medan dan juga jaringan teroris Riau,” kata Wahyu saat dihubungi Minggu (24/1).
Lanjut Wahyu menerangkan, saat ini pemeriksaan mendalam masih dilakukan oleh Densus 88/Antiteror termasuk rencana membawa mereka ke Jakarta.
“Pemeriksaan masih terus dilakukan,” tambah pria yang diketahui sebagai Ketua Tim Naskah Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo itu.
Diketahui, pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan adalah Rabbial Muslim Nasution. Dia beraksi pada 13 November 2019. Serangan ini diotaki oleh Salman Alfarizih yang merupakan Ketua JAD Belawan.
Salman sempat melarikan diri dan bersembunyi di sebuah rumah di Desa Brandang, Tanjung Gunteng, Ranto Peureulak, Aceh Timur. Ia ditangkap pada 26 November 2019.
Sementara kelima teroris yang baru saja dibekuk Densus 88 adalah rekan-rekan Salman.
Sebelumnya, Densus 88 menangkao lima terduga teroris sejak Rabu (20/1) di sejumlah tempat. Di Jalan Blang Bintang, Krueng Raya, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar Densus 88/Antiteror menangkap RA (41), warga Langsa Kota dan SA alias S (30) warga Banda Baro, Aceh Utara.
Densus 88 telah menangkap lima orang teroris di kawasan Aceh pada beberapa hari lalu. Kapolda Aceh Irjen Wahyu menyebut kelima teroris itu berkaitan dengan
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang