Ini Alasan Anak Guntur Masih Ngebet Mega jadi Ketua PDIP

jpnn.com - JAKARTA - Puti Guntur Soekarno mendukung pencalonan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Anak dari Guntur Soekarnoputra, alias keponakan Megawati ini menilai PDI Perjuangan masih membutuhkan Megawati meskipun kini partai itu sudah menjadi semakin besar dan pemenang pemilu legislatif 2014.
"Kehadiran Mega, dibutuhkan untuk menjaga marwah partai, terutama konsistensi kerja, integritas serta ideologi partai. Saya menilai Megawati konsisten menjaga keutuhan partai. Karena itu, sosoknya masih dibutuhkan partai. Roh partai masih membutuhkan Megawati,” kata Puti, seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online, Kamis (22/1).
Puti mengatakan, pencalonan kembali Megawati sebagai ketua umum, bukan berarti PDI Perjuangan tidak melakukan regenerasi. Dia mengklaim, di bawah kepemimpinan Mega selama ini, regenerasi di tubuh partai berlambang Banteng ini berjalan sangat baik.
"Masak dibilang enggak ada regenerasi. Kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan itu, rata-rata berumur 40-an tahun. Ini bagian dari regenerasi,” tandasnya.
Pengurus DPD Tingkat I PDI Perjuangan seluruh Indonesia, lanjut Puti, juga sudah memberikan rekomendasi dalam Rakernas VIII meminta Megawati menjadi ketua umum PDI Perjuangan sampai 2020. Rekomendasi itu, kata Puti, lahir bukan karena paksaan, melainkan berdasarkan musyawarah seluruh pengurus.
"Ini bukan berarti yang di bawah Bu Mega dianggap tidak mampu, melainkan dalam rangka proses mematangkan kita semua, maka sosok beliau masih dibutuhkan,” ujarnya. (rmo/jpnn)
JAKARTA - Puti Guntur Soekarno mendukung pencalonan kembali Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan. Anak dari Guntur Soekarnoputra,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat
- KPK Periksa Satori Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia