Ini Alasan BUMN Gandeng Tiongkok untuk Garap Kereta Cepat
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan mengenai progres terbaru proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini menegaskan, proyek tersebut tetap akan dilanjutkan dengan mengandeng pihak Tiongkok yang sudah disetujui proposalnya.
Menurut Rini, dari dua proposal yang telah diajukan, pihaknya lebih condong ke Tiongkok lantaran tidak meminta jaminan apapun dari pemerintah dan tidak memberatkan. Hal itu berbeda dengan Jepang.
"Kalau dilihat dari dua proposal yang diterima, yang memenuhi syarat adalah proposal dari Tiongkok, karena tidak meminta jaminan dari pemerintah, tidak minta anggaran dari pemerintah dan ini transaksi B to B, BUMN dengan BUMN," ungkap Rini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).
Untuk itu, konsorsium BUMN yang terdiri dari Wijaya Karya, Jasa Marga, PTPN VIII dan KAI, saat ini tengah mendalaminya bersama pihak Tiongkok terkait proyek kereta cepat. Partner dari Tiongkok dikepalai oleh China Railway Corporation (CFC).
"Karena itu sekarang dari kementerian BUMN lakukan pendalaman dengan BUMN dari Tiongkok untuk lakukan joint venture agreement. Sekarang lagi negosiasi, yang diputuskan juga adalah ini konsorsium dari BUMN, mereka juga pakai konsorsium, CFC namanya," tandas Rini. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan mengenai progres terbaru proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini menegaskan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Perkuat Kinerja, Tokio Marine Indonesia Gelar Agency Kick-Off 2025
- Tren Makanan Pedas Meningkat, FKS Bidik Generasi Z
- PAPERA Dorong Kemendag Bentuk Satgas Pasar untuk Stabilitas Ekonomi Rakyat
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait
- PT Tasma Puja Siap Dukung Swasembada Pangan lewat Tanam Jagung
- Pertamina Patra Niaga Terus Lakukan Pengecekan Pangkalan LPG 3 kg