Ini Alasan InkTank Printer Epson Jadi Pilihan Terbaik, Hasilnya Tak Mengecewakan
jpnn.com, JAKARTA - Bisnis berkelanjutan menjadi kebutuhan saat ini. Namun, selama ini kita membutuhkan berbagai macam dokumen untuk dicetak dan alat cetak akan memproduksi limbah yang nantinya berakhir di tempat pembuangan sampah.
Limbah kertas sendiri menghasilkan antara 7-235 persen limbah padat perkotaan, tergantung dari pendapatan dari negara.
Oleh karena itu, berbagai inovasi dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi, limbah kertas, penggunaan tinta, dan penggantian cartridge printer.
Konsumen di kawasan Asia Pasifik pun menjadi semakin sadar akan produk yang mereka beli, apakah ramah lingkungan, bersih, dan apakah mendukung kepuasan akan keberlanjutan yang sedang berkembang.
Kini konsumen tertarik untuk mencari produk yang berkelanjutan yan juga mudah digunakan, dan yang utama adalah hemat biaya. Printer dengan continuous ink supply system (CISS), atau printer ink tank, telah hadir di pasar printer rumahan untuk menjawab kebutuhan ini.
Fitur utamanya menjadi lebih populer dari printer inkjet standar dan laser di masing-masing area.
Epson sebagai perusahaan pertama yang memperkenalkan printer ink tank ke pasar, telah mengubah pendekatannya pada pencetakan inkjet dengan seri EcoTank.
Selain revolusi ini, Heat-Free Technology dengan PrecisonCore Printhead dari Epson mengkonsumsi 85 persen lebih sedikit energi daripada printer laser dengan kecepatan yang sama.
Epson sebagai perusahaan pertama yang memperkenalkan printer ink tank ke pasar, telah mengubah pendekatannya pada pencetakan inkjet dengan seri EcoTank.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama