Ini Alasan Jokowi Sehari Blusukan ke Tiga Mal
jpnn.com - BEKASI - Biasanya Joko Widodo blusukan ke pasar-pasar tradisional. Tapi kali ini, Jokowi blusukan ke mal-mal. Jumat (4/7), Jokowi menyambangi tiga mal di kawasan Jawa Barat (Jabar).
Antara lain ITC Depok, Depok Town Square dan Metropolitan Mal Bekasi. Ditanya soal lokasi blusukan barunya tersebut, Jokowi mengaku ingin bertemu seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, tiga mal yang didatanginya banyak dikunjungi oleh masyarakat kelas menengah dan menengah atas.
"Semua segmentasi harus kita hadiri. Petani kita hadir, nelayan kita banyak sekali hadir. Di pasar banyak sekali kita hadir. Sekarang di segmen-segmen yang tengah, dan atas pokoknya kita hadir," kata Jokowi usai melakukan kunjungan ke Metropolitan Mal, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/7).
Jokowi juga tak menampik bahwa kunjungannya ke mal untuk menarik simpati masyarakat kelas menengah. Gubernur DKI Jakarta non aktif ini menilai, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) mayoritas berasal dari kelas menengah.
"Memang yang undecided voters itu memang banyak berada di golongan tengah. Dan golongan tengah itu siapa?" jelas Jokowi sambil menunjuk mal yang berada di belakangnya.
Dalam blusukannya ke mal, Jokowi setidaknya mendapatkan dua hal. Selain mendapatkan baju baru, capres nomor urut 2 ini juga belajar mengenai perbedaan manajemen mal dengan manajemen pasar tradisional.
"Manajemen di mal dan di pasar sangat kelihatan bedanya, tapi tadi saya beli baju koko," tandasnya. (dil/jpnn)
BEKASI - Biasanya Joko Widodo blusukan ke pasar-pasar tradisional. Tapi kali ini, Jokowi blusukan ke mal-mal. Jumat (4/7), Jokowi menyambangi tiga
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1
- BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis 97S, Wilayah Ini Wajib Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat