Ini Alasan Mengapa Sebagian Pemilih di Indonesia Memilih Golput

Ajakan para pendukung paslon untuk memilih paslon idola mereka juga tak membantu. Menurut Ratri, sikap yang makin banyak dilihatnya menjelang hari pemungutan suara itu malah membuatnya kesal.
"Terus terang saja, buat yang sudah mantap (golput) paling cuma merasa terganggu saja."
"Tapi buat yang swinging voters, itu ngaruh ke keputusan mereka. Golput dinyinyirin tapi pengen diminta suaranya," keluh perempuan pegawai swasta yang hanya pernah menunaikan hak pilihnya dua kali ini.
Senada dengan Ratri, Cinta (bukan nama sebenarnya) juga tidak sepakat dengan ajakan memilih kandidat yang kurang buruk ketimbang menjadi golput.
"Lesser evil is still evil (kurang buruk tetaplah buruk). Lagipula saya juga enggak terlalu yakin yang mana yang lesser (kurang buruk)," tuturnya kepada ABC sembari tersenyum.
"Dua-duanya buat saya sama saja."
Bagi perempuan 31 tahun ini golput adalah sikap politik yang muncul dari kesadaran kritis dan pemikiran mendalam yang panjang.
"Saya melihat bahwa negara hari ini tidak menjalankan kewajibannya untuk melindungi dan menjalankan kepentingan rakyat."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya