Ini Alasan Mengapa Sebagian Pemilih di Indonesia Memilih Golput
"Jadi apa yang membedakan mereka dengan golput yang tidak peduli atau tidak ideologis dalam konteks Pemilu? Suara mereka sama sama tidak ikut terhitung," paparnya.
Lebih dari sekedar alasan ideologis
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wawan Ikhwanudin, mengatakan, sebelum masyarakat Indonesia memberi konotasi buruk terhadap golput, ada baiknya definisi golput dijernihkan terlebih dahulu.
"Kita kadang-kadang menggunakan istilah golput campur dengan kecenderungan orang untuk tidak memilih dengan alasan apapun."
"Kalau kita pilah, ada orang yang tidak menggunakan hak pilihnya karena alasan politik atau ideologis, ada alasan sebagai protes seperti tahun 71 itu. Itu yang pertama," jelasnya kepada ABC.
Ada pula pemilih yang tidak datang ke TPS (tempat pemungutan suara) atau tidak menggunakan hak pilihnya karena alasan lain, yang bukan protes.
"Contoh misalnya karena alasan administratif, orang tidak sempat mengurus pindah TPS tapi karena dia alasan tugas dan sebagainya dia harus pindah TPS akhirnya tidak bisa nyoblos."
"Itu sebetulnya bukan sikap protes, itu harus dipilah."
Wawan juga mendefinisikan pemilih lainnya yang lebih mengkhawatirkan, yaitu mereka yang tidak datang ke TPS bukan karena alasan teknik atau politik.
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan