Ini Alasan Para Penyanyi Opening Asian Games Diminta Lipsync

Ini Alasan Para Penyanyi Opening Asian Games Diminta Lipsync
Ribuan penari melakukan koreografi arahan Denny Malik di Opening Ceremony Asian Games 2018. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos

”Mengorganisasi nama-nama track per segmen dengan jumlah yang sangat banyak, memperhatikan setiap detail sound,” urai Ronald.

Sekilas mengenai produksi musik, Ronald menjelaskan, recording session yang dilakukan di Praha merupakan bagian Addie M.S. Misalnya, music scoring untuk segmen protokoler dan segmen wind.

Ada beberapa segmen yang komposisinya dikerjakan Ronald, orkestrasinya diisi Addie M.S. dan The City of Prague Philharmonic Orchestra.

Beberapa segmen tersebut adalah welcoming dance (Ratoh Jaroe), water, earth (medley lagu-lagu daerah), dan fire. Sedangkan untuk beberapa segmen lain yang juga membutuhkan elemen orkestrasi, Ronald menggandeng Alvin Witarsa dan timnya.

”Jadi, recording di Praha bukan proses final,” terangnya. Sementara itu, proses rekaman untuk para penyanyi yang mengisi acara dilakukan sejak Juli.

Ronald memang lebih banyak menggarap musik untuk segmen tarian. Addie M.S. dipercaya menggarap sisi orkestra simfoni. Dia sudah biasa mengerjakan rekaman di Praha sejak 2011. Dari sisi artis pengisi acara, mereka juga harus menjalankan yang menjadi bagiannya demi kesuksesan acara. Termasuk ketika para penyanyi diminta untuk lipsync.

Bagi sebagian orang, hal itu dipandang negatif. Sebab, para penyanyi seolah ’’menipu’’. Tetapi, sebetulnya hal itu diperbolehkan dalam kondisi tertentu.

Audrey Tapiheru, personel trio GAC, pun menanyakan alasan ketika diberi tahu bahwa mereka akan lipsync. Kenapa? ’’Ternyata dari kondisi lokasi dan alasan teknis, menyanyi live bakal sulit,” jelas Audrey.

Terungkap alasan mengapa para penyanyi di Opening Ceremony Asian Games 2018 diminta untuk lipsync.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News