Ini Alasan Polisi Tidak Membubarkan Demo Buruh setelah Jam 18.00 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengungkap alasan polisi tidak membubarkan aksi demo buruh di Jakarta meski melewati pukul 18.00 WIB.
Menurut Irjen Karyoto, pihaknya tidak ingin mengedepankan tindakan represif dalam menghadapi demonstran.
"Sudah malam hari masih ada ibu-ibu. Kalau kami represif, represif awal 'soft'. Waktu sudah batas larangan terlewat, dengan kesabaran kami sampaikan lewat pengeras (suara)," ucapnya.
Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Gambir, Jakarta Pusat, tidak seorang pun buruh yang diamankan polisi.
"Tidak ada satu pun yang diamankan," ucap Karyoto saat ditemui langsung di kawasan Monas di Jakarta, Kamis (10/8) malam.
Dia menyebut pada hari demo berlangsung memang banyak provokasi di media sosial berupa unggahan gambar dari aksi-aksi yang lalu.
Namun, aparat tidak terpancing dengan beredarnya provokasi tersebut.
"Memang banyak provokasi di medsos, gambar lama dan tidak terjadi di Jakarta. Berita ini seperti memancing. Alhamdulillah kami tidak terpancing," ucapnya.
Kapolda Metro Jaya irjen Karyoto ungkap alasan polisi tidak membubarkan demo buruh di Jakarta meski sudah melewati batas waktu jam 18.00 WIB.
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Irjen Karyoto Rotasi Jabatan, Mulai dari Kapolsek hingga Kasat di Jajaran Polda Metro
- Francine Minta Semua Pihak Kedepankan Dialog soal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh
- Menaker Yassierli Ajak Serikat Pekerja Terus Bangun Hubungan Industrial yang Harmonis