Ini Alasan Polri Tak Hadir Dalam Sidang Perdana Praperadilan Ruslan Buton

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Pihak Polri tidak hadir dalam sidang praperadilan yang diajukan terdakwa ujaran kebencian, Ruslan Buton, Rabu (10/6).
Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan bahwa tim dari Divisi Hukum (Divkum) tak bisa hadir karena masih melengkapi materi untuk persidangan tersebut.
Menurut dia, ketidakkehadiran itu bukan tanpa alasan. Melainkan karena ada persiapan yang harus dilakukan Divkum Polri.
“Dari Divkum tidak hadir di sidang praperadilan tersangka RB (Ruslan Buton) karena masih melakukan sejumlah persiapan," kata Argo Yuwono saat dihubungi, Kamis (11/6).
Diketahui, harusnya sidang perdana praperadilan penetapan tersangka digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (10/6) namun ditunda karena termohon Divkum Polri tidak hadir.
Argo menjelaskan, Polri sangat menghargai proses praperadilan tersebut dan sudah mengkoordinasikan ketidakhadirannya dengan alasan melengkasi sejumlah berkas.
"Tim kuasa hukum Polri masih melengkapi administrasi perlengkapan sidang dan materinya. Kalau semua berkas sudah lengkap kami siap mengikuti sidang," tambah mantan Kapolres Nunukan ini.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini juga mengatakan, Divkum Polri dipastikan hadir di sidang berikutnya yang dijadwalkan pada Rabu (17/6) pekan depan.
Pihak Polri tidak hadir dalam sidang praperadilan yang diajukan terdakwa ujaran kebencian, Ruslan Buton, Rabu (10/6).
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Haris Azhar Sebut Polri dan Kementerian ESDM Melindungi Tambang Ilegal di Muba
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri
- Irwasum Polri: Masuk Polisi Gratis, Kalau Dibujuk Bayar Jangan Percaya
- Dukung Kolaborasi Kementerian Imipas-Polri Berantas Narkoba di Lapas, Sahroni: Perlu Gebrakan!