Ini Alasan Presiden Beri Kewenangan Besar ke Luhut Panjaitan
jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo menjawab kritikan mengenai pemberian kewenangan yang besar kepada Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.
Jokowi menyatakan memang dibutuhkan pengendali yang membantunya melakukan evaluasi terhadap kerja kementerian. Presiden mengaku tidak sepenuhnya percaya terhadap laporan kerja kementerian.
"Hari per hari, minggu per minggu, bulan per bulan kan ada evaluasi. Dari mana evaluasi itu, ya dari kantor kepresidenan. Sehingga bisa pengendaliannya dilihat dari evaluasi itu. Kalau targetnya belum dicapai, dari mana kita tahu. Kementerian engggak mungkin. Kan pastinya lapor bagus semua. Kita harus ngerti. Ini masalah manajemen yang harus dikendalikan," tegas presiden di ruang wartawan kepresidenan, kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin, (2/3).
Sebelumnya, pengamat hukum tata negara Margarito Kamis menilai, tugas baru Luhut itu melampaui kewenangan wakil presiden dan menteri koordinator.
Namun, ini ditampik presiden. Ia memastikan tidak ada tumpang tindih dalam pembagian tugas kerja. Kementerian dan wapres, kata dia, sudah memiliki beban tugas dan kerja masing-masing.
"Enggak lah. Pekerjaan banyak kok tumpang tindih. Pekerjaan bergunung-gunung gini, enggak ada itu tumpang tindih. Sudah kita aturlah," tandas presiden. (flo/jpnn)
JAKARTA--Presiden Joko Widodo menjawab kritikan mengenai pemberian kewenangan yang besar kepada Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolres Pamekasan Tak Segan Menindak Anak Buah yang Melanggar Hukum
- 5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah Ada Kabar Gembira, Jatah untuk PPPK & PNS Sama, tetapi Honorer Harinya Kelabu
- BPS: 6,3 Juta Wisatawan Mancanegara ke Bali Sepanjang 2024
- Demo Honorer juga Bergolak di Daerah, Pasal 66 jadi Landasan, Maunya Full
- Irjen Iqbal Targetkan 129 Hektare Lahan Jagung Untuk Topang Ketahanan Pangan
- Demo Honorer juga Menyorot PP Manajemen ASN dan Rekrutmen CPNS 2025