Ini Alasan RS Muhammadiyah Bandung Putus Kontrak dengan BPJS
jpnn.com, BANDUNG - Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Bandung menghentikan sementara kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terhitung 1 Agustus mendatang.
Para pasien BPJS akan didistribusikan ke rumah sakit lain yang telah menjadi rujukan.
Kepala Humas RS Muhammadiyah Awan Setiawan mengatakan, penghentian kerja sama ini berdasarkan kesepakatan dua belah pihak.
“Yang pertama ini kesepakatan, jadi kesepakatan antara dua belah pihak antara Rumah Sakit Muhammadiyah dengan BPJS Kesehatan di Kota Bandung. Memang kami menghentikan kerja sama untuk sementara sudah sepakat kedua belah pihak,” kata Awan, Senin (29/7).
Awan menuturkan, kerja sama BPJS Kesehatan resmi dihentikan terhitung pada 1 Agustus untuk pasien umum, sementara untuk pasien cuci darah dimulai pada 31 Agustus 2024.
“Alasannya memang kami harus memperbaiki diri dulu, kami fokus intropeksi kami memperbaiki diri agar rumah sakit lebih baik lagi,” ucap dia.
Dia mengatakan rumah sakit tengah fokus melayani pasien termasuk mendistribusikan pasien ke rumah sakit lain agar tetap menggunakan BPJS Kesehatan. Apalagi khusus untuk pasien cuci darah yang relatif rumit.
"Biasanya dirujuk ke faskes yang lain, itu dalam kondisi normal rujukan berlaku dan saat ini memang kami distribusikan ke faskes lain," jelasnya.
RS Muhammadiyah menghentikan sementara kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ini alasannya.
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Indonesia Re-BPJS Kesehatan Bahas Pencegahan Kecurangan Klaim dan Penanganan Fraud
- Bank Mandiri Hadirkan Kopra Hospital Solution demi Capai Tujuan SDGs di Bidang Kesehatan
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Social Security Summit 2024
- NU Care-LAZISNU & Prudential Syariah Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Santri dan Guru
- Ulang Tahun Spesial, Diesel One Solidarity Gelar Aksi Sosial untuk Masyarakat