Ini Alasan Warga Australia Sulit Mendapat Mobil Listrik
Ini berarti setiap kali Volkswagen menjual mobil Golfnya di Eropa, mereka menghadapi kemungkinan denda ribuan dolar.
Namun di sisi lain, pabrik bisa mengurangi denda dengan penjualan mobil listrik yang sama sekali tidak mengeluarkan emisi karbon.
Oleh karena itu setiap penjualan mobil listrik VW di Eropa berpotensi mengurangi kemungkinan denda dari penjualan mobil VW jenis lainnya yang masih menggunakan bahan bakar fosil.
Menurut perkiraan Jake Whitehead dari University of Queensland, meski susah menghitung berapa persisnya nilai tambahan yang didapat dari setiap mobil listrik yang dijual di Uni Eropa, diperkirakan jumlahnya sekitar Rp260 juta.
Dengan alasan itulah, untuk saat ini Volkswagen tidak mengirim mobil listrik untuk dijual di Australia.
Dengan adanya emisi karbon di Eropa maka tidak banyak pilihan mobil listrik yang tersedia di Australia.
Sekitar 50 persen mobil listrik yang dijual di Australia di tahun 2020 adalah buatan Tesla, yang harganya berkisar antara Rp750 juta sampai Rp1,5 miliar, sehingga di luar harga yang terjangkau.
"Bila seseorang di Australia bisa membeli mobil listrik sekitar Rp500 juta, harga yang terjangkau bagi banyak orang, maka ini akan membuka pasar yang berbeda di Australia," kata Michael Barrtsch.
Warga Australia ingin memiliki mobil listrik namun pabrik pembuatnya tidak mau mengirimkan mobil-mobil itu ke negeri kangguru ini
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Chery J6 Bermotif Batik Bakal Dilelang di GJAW 2024, Siapa Mau?
- GJAW 2024, BYD Sediakan Hadiah Mobil Listrik M6 Superior
- GJAW 2024, Aletra Resmi Hadir di Indonesia, Bawa MPV Listrik
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan