Ini Analisis Pakar soal Moncernya Elektabilitas Dedi-Erwan di Pilgub Jabar

Ini Analisis Pakar soal Moncernya Elektabilitas Dedi-Erwan di Pilgub Jabar
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan saat mendaftarkan sebagai pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat ke KPU Jabar pada Selasa (27/8). Foto: Ridwan Abdul Malik/jpnn.com

jpnn.com - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan makin moncer di Pilgub Jabar.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 3-12 Oktober lalu mencatat elektabilitas Dedi-Erwan unggul jauh (75,7%) dibanding tiga kompetitornya, yakni pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (13,8%), Acep Adang-Gitalis (4,2%), dan Jeje-Ronald (2,7%).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya, Senin (14/10), menyampaikan alasan mengapa tingkat keterpilihan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan cukup tinggi.

Burhan mengatakan salah satu yang membuat elektabilitas Dedi-Erwan meroket adalah adanya endorsement Prabowo Subianto yang luar biasa.

Dia mencontohkan seperti di tahun 2018, Sudrajat-Syaikhu atau pasangan 'Asik' juga mendapat dukungan Prabowo yang punya tagline 2019 ganti presiden.

"Gerindra dan PKS all out dan Jabar selalu menangkan Prabowo. Sekarang giliran Demul di-endorse Prabowo," Burhan.

Analisis tersebut diamini Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan. Dia menilai endorsement Prabowo menjadi salah satu faktor penyebab moncernya elektabilitas Dedi Mulyadi.

Selain itu, ada faktor-faktor lain yang menjadi kekuatan mantan Bupati Purwakarta itu. Misalnya, ketokohan yang begitu kuat, kekuatan partai pendukung, serta sosialisasi yang masif.

Pakar menyampaikan analisis soal moncernya elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dedi-Erwan) di Pilgub Jabar 2024. Ada faktor Prabowo Subianto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News