Ini Antisipasi Dana Desa Dimanfaatkan Bagi Kepentingan Pilkada
jpnn.com - SURABAYA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dana desa disalahgunakan kepala daerah untuk kepentingan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2015 yang digelar secara serentak di 269 daerah pada 9 Desember mendatang.
Antisipasi dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan, mengidentifikasi daerah mana saja yang menggelar pilkada.
"Sudah kami identifikasi, maka tidak boleh dana desa itu dijadikan alat politik terutama untuk pilkada. Itu dilarang keras," ujar Marwan, Kamis (5/10).
Selain melakukan identifikasi, saat ini kata Marwan, juga telah ada petugas pengawasan penyaluran dana desa. Selain sekitar 12 ribu orang eks fasilitator PNPM mandiri pedesaan, juga ada pendamping desa.
"Pengawasannya tentu kami punya fasilitator yang sudah diluncurkan kurang lebih 12 ribu orang eks PNPM. Sebentar lagi ada pendamping desa yang kami luncurkan. Maka melalui mereka itulah pengawasannya kami lakukan," ujar Marwan.
Terkait penyaluran dana desa di Jawa Timur, menteri yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, penyerapan dana desa di Jatim cukup tingi. Pada tahap pertama sudah tersalurkan 100 persen. Sedangkan tahap ke dua, sudah tersalurkan sekitar 90 persen.
"Penyerapan dana desa di Jawa Timur relatif tinggi. Dana desa secara nasional pada Tahun 2016 akan mengalami kenaikan sekitar dua kali lipat dari Rp 20,7 triliun menjadi Rp 47 triliun," ujar Marwan.(gir/jpnn)
SURABAYA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dana desa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan