Ini Aplikasi untuk Mengatur Anak dalam Penggunaan Gadget
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menambahkan hasil kajian dan telaah KPAI pada 2020 menunjukkan negara belum optimal dalam hal memampukan orang tua agar cakap mengasuh sebagaimana mandat Konvensi Hak Anak.
Hal ini berdampak menyeluruh bagi tumbuh kembang anak. Dari kajian tersebut, baru terdapat 33,8 persen orang tua yang mendapatkan informasi tentang pengasuhan.
Salah satu dampaknya adalah, sebanyak 79 persen anak mengatakan tidak memiliki aturan penggunaan gawai.
Dampaknya, anak memiliki kerentanan menjadi korban kejahatan siber dan penyalahgunaan penggunaan gawai.
"Kesadaran orang tua tentang hak anak juga masih terbatas sehingga anak mengalami kerentanan dan masih terjadi kasus perkawinan anak, putus sekolah, stunting, serta anak mengalami kekerasan fisik dan psikis. Dominasi pengasuhan oleh ibu dan kurangnya peran ayah juga menyumbang kerentanan pada anak. Untuk itu, kehadiran Ruang ORTU by ASIA menjadi upaya praktik dalam membekali orang tua agar cakap mengasuh, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan ceria," kata Rita. (flo/jpnn)
Melalui aplikasi ini Alumni Sekolah Islam Al Azhar bersama-sama para orang tua ikut mengawasi kegiatan digital anak dalam memegang gadget sehari-sehari.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Algorithmics Kenalkan Pembelajaran Pemrograman untuk Mengatasi Kecanduan Gadget
- Festival Belanja Erafone, Promo Gadget Terbesar Manjakan Konsumen
- Blibli 9.9 Gadget Fest: Banjir Promo, Ada Cicilan 0%, Bebas Biaya Hingga 24 Bulan
- Kolaborasi Indodana Finance dan Urban Republic Mendukung Gaya Hidup Aktif & Produktif
- Samsung Brand Day 2024 Hadirkan Beragam Promo Menarik, Buruan Diborong!
- Lewat Fitur Ini, Tecno Pova 6 Pro 5G Makin Maksimal untuk Gaming