Ini Bahaya Mainan Anak-anak yang Mengandung Logam Berbahaya
ORANGTUA sebaiknya sangat berhati-hati memilih dan memberikan mainan untuk anak. Banyak mainan edukasi yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya. Seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan kromium (Cr) yang merupakan zat kimia berbahaya bagi kesehatan.
Tampilan fisik mainan edukasi juga banyak yang tidak aman untuk buah hati. Ini bisa dilihat dari tanda cat yang mudah terkelupas, bau dan warna yang sangat menusuk hidung. Tidak seperti makanan, mainan anak kurang informasi yang jelas dalam kemasan seputar komposisi bahan mainan tersebut.
Kandungan logam berat dalam cat yang terkandung di mainan anak-anak biasanya digunakan dalam pewarna dan aditif. Bahan logam berat ini dapat merusak otak, mengurangi kecerdasan, bahkan memicu kanker jika tertelan anak.
“Besarnya dampak (kesehatan) logam berat bergantung dari jumlah logam berat yang masuk ke tubuh. Jika terkontaminasi logam bisa jadi terserang asma atau gangguan pencernaan,” ucap dr Elsa Maimon MSc SpA dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com).
Itu sebabnya, jangan biarkan anak Anda memasukkan mainan ke dalam mulut.
“Selain logam, mainan yang terbuat dari plastik lentur pun menjadi ancaman kesehatan anak. Anak berisiko terkena efek berbahaya akut seperti mual, muntah, dan diare,” jelas dokter RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan ini.
Elsa mengatakan, bukan berarti mainan harga tinggi itu aman secara kesehatan. Biasanya, mainan yang disertai petunjuk kesehatan lebih terjamin. (*/yue/her/jpnn)
ORANGTUA sebaiknya sangat berhati-hati memilih dan memberikan mainan untuk anak. Banyak mainan edukasi yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 7 Khasiat Tomat Campur Jeruk Nipis, Bantu Tingkatkan Gairah Pria
- 5 Khasiat Air Labu Siam Campur Madu, Bisa Bantu Obati Diabetes
- 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
- 9 Manfaat Alpukat, Selamat Tinggal Deretan Penyakit Ini
- Cegah Sembelit dengan Mengonsumsi 5 Makanan Ini
- Program Bayi Tabung di Brawijaya Hospital Antasari Berhasil