Ini Bahaya Zat BPA Bagi Bayi, Balita dan Ibu Hamil

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat, khususnya penghuni dunia maya, tampaknya makin menyadari pentingnya memilih air minum sehat dan tidak terpapar zat BPA.
Hal itu ditunjukkan dengan munculnya hastag #PeringatanGalonIsiUlangBPA di Twitter, pada Selasa (29/12).
Zat Bisphenol A (BPA) dalam kemasan plastik air minum galon isi ulang diketahui berbahaya bagi kesehatan bayi, balita dan ibu hamil.
Zat BPA dapat mempengaruhi berat badan lahir, perkembangan hormonal dan prilaku hingga resiko kanker di kemudian hari.
“Kemasan galon dengan kandungan BPA yang tidak tepat, sangat berbahaya jika isinya dikonsumsi setiap hari dalam jangka waktu lama,” kata dr. Daulika Yusna, dokter spesialis anak.
Hal senada diungkap dr. Darrel Fernando, dokter spesialis kandungan. Ia mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kemasan minuman dan makanan dengan melihat kode plastiknya.
“Misalnya kode plastik no 7 (jenis plastik polikarbonat) yang perlu kita perhatikan, karena kode tersebut biasanya mengandung BPA. Meskipun bukan di level yang berbahaya, tetapi kalau bisa,dihindari agar tidak terjadi akumulasi jangka panjang," ungkap Dr Darrel Fernando.
Kementerian Kesehatan juga telah berpesan supaya berhati hati dalam memilih kemasan plastik minuman, usahakan hindari yang mengandung BPA.
Menurut dokter spesialis anak, dr. Daulika Yusna, zat BPA berbahaya bagi kesehatan bayi, balita dan ibu hamil.
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat