Ini Baru Kades, Tolak Studi Banding ke Singapura
jpnn.com - PASEH - Badan Pemberdayaan Masyarakat pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat berencana membawa para kepala desa studi banding ke Singapura. Namun, rencana itu terhalang karena banyak yang tidak menyetujui program studi banding itu karena dianggap pemborosan waktu dan anggaran.
"Yang dikhawatirkan juga, pelayanan kepada masyarakat jadi lebih terhambat," kata Ketua Asosiasi Kepala Desa Indonesia (APDESI) Kecamatan Paseh Dudi Burhanudin seperti yang dilansir Bandung Ekspres (Grup JPNN.com), Selasa (9/9).
Burhan beralasan, kendala waktu yang dikhawatirkannya karena tidak mungkin perjalanan dinas tersebut hanya memakan waktu satu hari. Apalagi jika disediakan anggarannya harus lebih.
Karena itu kata dia, dari pada harus menghabiskan anggaran untuk program yang tidak begitu penting, lebih dana terebut dialokasikan untuk program lain yang lebih bermanfaat bagi kepentingan masyarakat banyak. "Seperti memperbaiki sarana kantor desa," ungkapnya.
Burhan menjelaskan, sumber dana untuk berangkat ke Singapura berasal dari iuran rutin para kepala desa setiap tiga bulan sekali.
Sementara itu, Kepala Desa Neglasari, Kecamatan Ibun Sumarna menambahkan, dari pada uang itu digunakan untuk Study Banding, lebih baik dimanfaatkan untuk belanja melengkapi sarana dan prasarana di dalam desa seperti pembelian mebel desa.
"Kalau biaya ke Singapura Rp. 5,5 juta, lebih baik digunakan untuk belanja mebel saja, karena di sini belum ada meja kursi," tuturnya.
Sumarna menambahkan, belum lagi biaya buat bekal disana tidak akan cukup Rp 5 juta, sementara anggaran yang masuk ke desanya sudah dicairkan. "Kan anggarannya lebih dahulu dicairkan oleh kepala desa sebelumnya dan belum jelas pertanggung jawabanya," ujarnya. (mg16/far/awa/jpnn)
PASEH - Badan Pemberdayaan Masyarakat pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat berencana membawa para kepala desa studi banding ke
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Riau Datang, Pengedar Narkoba Lompat dari Lantai 2
- Seorang Anak Hilang Terseret Arus Sungai di Flotim, Tim SAR Lakukan Pencarian
- Perusahaan Nikel Membekali Siswa SMA dengan Pelatihan Penambangan
- 3 Pria Mengaku Wartawan Cegat Mobil Paket di Pelalawan
- Harga LPG 3 Kg di Daerah Ini Mencapai Rp 28.000
- Cuaca Ekstrem, ASDP Kupang Tunda Lagi Keberangkatan Sejumlah Rute Pelayaran