Ini Baru Tegas! Pengusaha Dilarang Pasang Iklan Rokok

Ini Baru Tegas! Pengusaha Dilarang Pasang Iklan Rokok
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

“Meskipun ke depannya ada pengurangan PAD (pendapatan asli daerah), namun angkanya tidak terlalu besar," ujarnya, Rabu (2/3).

Menurut Hadi, sumbangsih pajak dari iklan rokok terbilang kecil.

“Kecuali setorannya hingga ratusan miliar, mungkin dampaknya bakal sangat signifikan. Tapi kalau hanya Rp 1 miliar, bisa saja Bapenda menarik dari sumber pendapatan lain. Asalkan tegas menjalankan aturan," paparnya.

Hadi tidak terlalu ambil pusing mengenai adanya beberapa pihak yang merasa dirugikan dengan larangan iklan rokok.

Menurut Hadi, pihak yang merasa keberatan bisa langsung menghadap pemkot.

“Jadi, kalau ada pengusaha reklame yang dirugikan, tidak bisa juga menyalahkan pemerintah. Sebab, untuk penayangan iklan itu bisa saja dari iklan lainnya, tidak mesti untuk rokok. Program ini harus didukung agar KTR segera terwujud," jelas Hadi.

Sebelumnya, Kabid Perencanaan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Aji Danny menerangkan, pemkot mendapat setoran dari pajak iklan rokok sebesar Rp 1,16 miliar pada tahun lalu.

“Sejak beberapa tahun terakhir, nilai itu terus menurun. Bahkan, sebelum ada aturan mengenai KTR,” ucap dia. (dq/er/k9)


Pemerintah Kota Samarinda tak mau setengah hati mewujudkan kawasan tanpa rokok.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News