Ini Bukan Persoalan Ketidakpercayaan Terhadap MK
Saya dengar di media wawancara pengamat lagi-lagi menyalahkan MK. Kita juga tidak mau memberikan pembelaan secara sembarangan, tapi kalau MK yang selalu disalahkan tanpa melihat persoalan secara real, maka komentar-komentar para pengamat itu pun ikut memberikan andil ketidakpercayaan masyarakat terhadap MK. Padahal mereka hanya komentar kosong.
Massa bisa menerobos apakah ada kesalahan atau kelengahan dari pengamanan?
Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Kami mendapat laporan dari Sekjen Janeedjri M. Gaffar, pihak keamanan sebenarnya sudah banyak di depan memang bertebaran, tapi massa yang datang jauh lebih banyak sehingga kewalahan. Ini juga ada protap di kita bahwa polisi tidak boleh masuk ke ruang sidang, sehingga polisi pun ragu-ragu masuk karena protapnya seperti itu, karena satpam ada di dalam.
Tapi dalam kondisi seperti itu saya sudah sarankan tadi kepada Sekjen, kita jangan melarang polisi untuk masuk, biarkan. Kalau enggak begitu siapa yang akan menegakkan keamanan di dalam, siapa yang akan melakukan tindakan? satpam saja enggak cukup. Jadi protap juga langsung dibicarakan setelah peristiwa itu.
Saya terus juga langsung sms dan telepon Pak Kapolri Jenderal Sutarman karena suasana tidak menguntungkan ini. Ini membuat kredibilitas lembaga peradilan di Indonesia tercoreng ulah sikap sebagian orang.
Ke depan pengamanan MK bagaimana?
Pengamanan tadi sudah langsung dievaluasi. Pak Sekjen sudah koordinasi langsung dengan Polres Jakpus. Kami diberi informasi. Jadi semua tamu, memang harus pakai name taq. Tanpa kecuali siapapun. KTPnya ditinggal dicatat namanya. Tadi Sekjen katakan pada kami dalam satu bulan tim keamanan temukan 10 senjata. 10 pistol. Ini kan juga bahaya.
Nanti akan lebih banyak polisi di depan pintu masuk. Bukan di luar saja. Tapi Kalau emergency harus masuk. Seperti tadi mereka ragu-ragu juga karena protapnya. Kami tidak bisa salahkan mereka juga. Walaupun kita sesalkan saat melihat hasil CCTV, di ruang sidang sudah ramai. Ada yang banting microphone. Itu dilakukan depan polisi.