Ini Bukti Hamas Sudah Lebih Jinak kepada Israel

jpnn.com, GAZA - Hamas tampaknya benar-benar serius menghormati setiap poin dalam perjanjian rekonsiliasi dengan Fatah. Termasuk tidak melakukan aksi militer terhadap Israel.
Komitmen Hamas itu benar-benar diuji ketika Israel mengebom terowongan di Gaza yang menyebabkan tujuh orang menemui ajal, Senin (30/10) malam lalu.
Demi rekonsiliasi Hamas rela menahan diri. Tidak ada serangan balasan ke negara Zionis tersebut. Padahal, jika ada kejadian seperti itu, Hamas biasanya langsung menghujani Israel dengan roket-roketnya.
Militer Hamas masih berkuasa di Gaza. Mereka memiliki 25 ribu personel yang bersenjata lengkap. Tidak ada pembicaraan soal pelucutan senjata milik Hamas dalam rekonsiliasi yang difasilitasi Mesir Oktober lalu.
Pada hari kejadian Hamas memang sempat bereaksi keras. Maklum, dua di antara korban adalah anggota Brigade Izz Eddine Al Qassam milik Hamas.
”Serangan itu merupakan perang terhadap penduduk Gaza,” bunyi pernyataan Hamas di akun Twitter-nya ketika itu.
Hamas menuding Israel ingin menghancurkan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Serangan Israel tersebut memang hanya berselang dua hari dari jadwal serah terima kekuasaan Hamas di Jalur Gaza ke Fatah sebagai bagian dari rekonsiliasi nasional.
Menanggapi serangan itu, Fatah meminta ada diskusi dulu untuk memberikan respons yang tepat terhadap serangan Israel. Kedua pihak tampaknya setuju tak melakukan balasan.
Hamas membuktikan mampu menghormati poin-poin di dalam kesepakatan rekonsiliasi dengan Fatah
- Prabowo Kritik Negara lain Soal Palestina, Eks Tim Mawar: Menunjukkan Sikap Indonesia
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza