Ini Bukti Jokowi Tak Lepas dari Politik Transaksional
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid tidak melihat ada masalah dengan pergantian menteri jelang pemilu. Namun, dia berpendapat hal ini menunjukkan bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri di kabinet bukan karena berbasis kinerja, tapi politik transaksional.
“Ya tidak apa-apa. Walau biasa dalam politik, tapi menunjukkan prinsip yang benar-benar transaksional, bukan kepentingan bangsa yang diutamakan,” kata Sodik, Selasa (14/8).
Seperti diketahui, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur akan dicopot dari jabatannya. Pergantian ini dikarenakan Asman adalah kader PAN, salah satu partai di kubu oposisi.
Wakil ketua Komisi VIII DPR ini mengatakan salah satu janji politik Jokowi adalah tidak melakukan politik transaksional. Namun, faktanya 180 derajat berbeda. “Wajar sih, tapi ya harus lebih cermat dalam bicara dan janji,” ungkapnya.
Dia mengatakan, wajar-wajar saja jika melakukan pergantian berdasarkan transaksional politik. Namun, dia mengingatkan, sebuah keputusan harus dilakukan dengan bijaksana dan mengutamakan kepentingan nasional.
“Wajar juga atas dasar transaksi politik, tapi harus lebih bijak dan mengutamakan kepentingan bangsa,” paparnya. (boy/jpnn)
Penggantian Asman Abnur menunjukkan bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri di kabinet Jokowi bukan karena berbasis kinerja, tapi politik transaksional.
Redaktur & Reporter : Boy
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto