Ini Bukti PDIP Makin Menunjukkan Wajah Islami
jpnn.com, DENPASAR - PDI Perjuangan kian menampakkan wajah islami. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga getol meloloskan undang-undang yang bersentuhan langsung dengan umat Islam.
Demikian benang merah dalam diskusi bertema Wajah Islam di PDI Perjuangan di sela-sela rapat kerja nasional (rakernas) partai berlambang kepala banteng itu di Sanur, Bali, Sabtu (24/2).
Pembicara dalam diskusi itu adalah Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan Nasyrul Falar Amru dan dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) Faozan Amar.
Amru yang mendapat kesempatan berbicara mengatakan, wajah Islam di PDIP tak terlepas dari peran M Taufiq Kiemas. Pada Ramadan 2007, suami Megawati itu menggelar buka puasa bersama yang dihadiri KH Hasyim Muzadi dan Din Syamsuddin.
Dari rembukan Taufiq bersama tokoh Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah itulah tercetus Bamusi yang memasukkan seluruh unsur-unsur organisasi Islam di Indonesia. “Alhamdulillah semua melebur jadi satu di situ,” ucap Falah.
Karena itu, slogan Bamusi adalah Islam Nusantara Yang Berkemajuan untuk Indonesia Raya. Islam Nusantara berasal dari NU, sedangkan Islam Berkemajuan dari Muhamamdiyah. “Indonesia Raya dari unsur PDI Perjuangan,” sebut Falah.
Tokoh muda NU itu menambahkan, saat ini 80 persen pemilih PDIP dari umat Islam. Sedangkan 92 persen pengurus PDIP juga muslim.
Bahkan, empat pengurus DPP berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). “Jadi jangan utak-atik lagi dengan menyebut PDIP jauh dari Islam. Antara Islam dan kebangsaan itu sudah selesai,” tegasnya.
PDI Perjuangan menunjukkan wajah keislamannya dengan menggenjot aktivitas keagamaan dan mendukung sejumlah UU yang bersentuhan dengan kepentingan umat Islam.
- Penetapan Tersangka Hasto Bernuansa Kriminalisasi, Pernyataan Ketua KPK Buktinya
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- Hasto jadi Tersangka, Ronny Mengonfirmasi Keterangan Bu Mega
- PDIP Anggap Kasus yang Menjerat Hasto Sebagai Teror Politik
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka