Ini Cara agar Pelaku UMKM bisa Tembus Pasar Global
Singgih menambahkan pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga bagi kegiatan perdagangan yang kini semakin mudah dilakukan bahkan dalam hal menembus pasar Internasional.
“Kemendag akan selalu siap mendukung segala upaya pengembangan ekspor sehingga berharap kegiatan yang dilakukan kali ini dapat terus berkelanjutan,” imbuhnya.
Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat, saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UMKM yang menghasilkan beragam produk-produk asli buatan Indonesia.
Data hasil penjualan pasar Global E-commerce pada 2020 menunjukkan, penjualan produk daring berhasil menembus USD 3,5 triliun.
Senior Trade Facilitation Expert ARISE+ Indonesia James Lenaghan menuturkan saat ini ARISE+ Indonesia memiliki program bantuan teknis empat tahun yang didanai Uni Eropa dengan rumusan kegiatan yang telah disepakati bersama Pemerintah Indonesia.
“Program tersebut mencakup berbagai kegiatan termasuk fasilitas kereta api, infrastruktur ekspor yang berkualitas, dan bantuan server yang mencakup kesepakatan perdagangan bebas yang dirundingkan antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujar James.
Program ARISE+ Indonesia ini, lanjut James, telah dilengkapi dengan program kedua yang disebut ARISE+ 2 dan ditawarkan selama dua tahun.
“Dengan suntikan dana awal yang telah diperoleh, kami yakin ARISE+ Indonesia akan mampu memberikan lebih banyak dukungan untuk kegiatan teknis e-commerce untuk 2—3 tahun ke depan,” kata James.
Kemendag juga secara langsung akan berkolaborasi dengan platform digital untuk membantu para pelaku UMKM.
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Perluas Akses Pembiayaan UMKM, BNI Gandeng Batumbu
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi